Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Philip Dipuja Sebagai Dewa oleh Suku Pedalaman di Vanuatu

Kompas.com - 11/04/2021, 06:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

PORT VILA, KOMPAS.com – Ada salah satu suku pedalaman di negara Vanuatu yang memuja Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II dari Inggris, sebagai dewa.

Karena Duke of Edinburgh meninggal dunia pada Jumat (9/4/2021), suku tersebut kemungkinan bakal menggelar ritual kematian dan upacara tarian untuk menghormatinya.

Baca juga: 31 Fakta Menarik Pangeran Philip dalam Perjalanan Hidupnya

Hal itu diungkapkan oleh seorang antropolog bernama Kirk Huffman yang telah menghabiskan 18 tahun di Vanuatu.

Suku tersebut percaya, Pangeran Phillip merupakan reinkarnasi dari prajurit kuno yang meninggalkan pulau tempat mereka tinggal untuk berperang.

Melansir Sky News, Sabtu (10/4/2021), suku tersebut tinggal di wilayah Yaohnanen, sebuah wilayah di pulau kecil bernama Tanna di Vanuatu.

Para antropolog percaya, Pangeran Philip menjadi legenda di suku tersebut pada 1960-an ketika Vanuatu masih bagian dari wilayah koloni Inggris. Koloni ini dulu bernama New Hebrides.

Baca juga: Pemakaman Pangeran Philip Hanya Akan Dihadiri 30 Orang, Ini Daftarnya...

Pangeran Philip telah mempertahankan hubungan yang penuh hormat dengan suku tersebut selama 50 tahun sebelum kematiannya pada Jumat.

Huffman, mengatakan bahwa sekte yang memuja Pangeran Philip adalah dewa disebut sebagai Prince Philip Movement.

Huffman mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa suku tersebut akan menggelar ritual kematian dan beberapa tarian khusus.

"Akan ada ritual pria yang meminum kava (rendaman akar tanaman lada). Itu adalah kunci untuk membuka pintu ke dunia tak berwujud,” tutur Huffman.

Baca juga: Paus Fransiskus Puji Pangeran Philip sebagai Pengabdi Setia dalam Pernikahan dan Keluarga

"Di Tanna, hal itu tidak diminum sebagai sarana untuk mabuk. Dia menghubungkan dunia material dengan dunia non-material,” sambung Huffman.

Pemujaan Pangeran Philip oleh suku tersebut adalah salah satu aspek yang tak biasa bagi kehidupan Pangeran Philip sendiri.

Implementasi pemujaan suku tersebut kepada Pangeran Philip terwujud dalam doa harian untuk berkah atas hasil panen pisang dan ubi mereka.

Pangeran Philip juga tampil dalam foto-foto yang dipajang di rumah-rumah warga suku tersebut.

Baca juga: Berduka Atas Pangeran Philip, Warga Inggris Kirim Karangan Bunga dari Seluruh Negeri

Huffman berujar, rasa hormat anggota suku terhadap Pangeran Philip tidak mungkin hilang meski dia telah meninggal. Mungkin saja, rasa hormat tersebut akan berubah ke bentuk lain.

Dia menambahkan bahwa sistem kepercayaan suku tersebut tidak terikat dengan monarki.

Sehingga tidak jelas apakah mereka sekarang akan menghormati pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, dengan cara yang sama.

Sebelumnya, Pangeran Charles bertemu dengan seorang pria bernama Jimmy Joseph di Yaohnanen ketika dia mengunjungi Vanuatu pada 2018.

Kala itu, Joseph memberikan Pangeran Charles sebuah tongkat yang dibuat oleh penganut Prince Philip Movement.

Baca juga: Sosok Pangeran Philip untuk Putri Diana Saat Hadapi Masa Sulit Pernikahan dengan Pangeran Charles

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com