Pada Oktober 1942, dia menjadi salah satu letnan satu termuda di Angkatan Laut Kerajaan Inggris dengan penempatan di kapal perusak HMS Wallace.
Pada masa-masa ini, dia dan putri Elizabeth yang muda belia sudah bersurat-suratan, bahkan dalam beberapa kesempatan dia diundang untuk berkunjung ke Keluarga Kerajaan Inggris.
Dan setelah satu kunjungan saat musim Natal 1943, Elizabeth pun memajang foto Philip dengan seragam Angkatan Laut di meja riasnya.
Hubungan keduanya berkembang di masa damai pascaperang walau ada perlawanan dari beberapa keluarga kerajaan, yang berpendapat Pangeran Philip 'kasar dan tidak sopan'.
Namun sang putri sudah jatuh cinta dan pada musim panas 1946, Philip meminta Raja agar diizinkan menikahi putrinya.
Ada masalah. Sebelum pertunangan diumumkan, pangeran memerlukan kewarganegaraan baru dan juga nama keluarga. Dia melepas gelar keturunan Yunani, menjadi warga negara Inggris, dan mengambil nama keluarga dari garis ibunya, Mountbatten.
Baca juga: Pangeran Philip Meninggal di Usia 99 Tahun, Ini Biografi Singkatnya
Sehari sebelum upacara pernikahan, Raja George VI menganugerahi gelar Yang Mulia Philip dan pada pagi hari perkawinan dia mendapat gelar Duke of Edinburgh, Earl of Merioneth, dan Baron Greenwich.
Upacara pernikahan berlangsung di Westminster Abbey pada 20 November 1947, yang disebut Winston Churchill sebagai "kilatan warna" dalam pascaperang Inggris yang abu-abu.
Duke of Edinburgh kembali bertugas di Angkatan laut dan ditempatkan di Malta, yang menjadi tempat tinggal pasangan itu sama seperti tentara lain yang bertugas, paling tidak untuk sementara waktu.
Putra pertama, Pangeran Charles lahir di Istana Buckingham tahun 1948 disusul Putri Anne tahun 1950.
Pada tanggal 2 September 1950 dia mencapai ambisi dari semua perwira Angkatan Laut dengan diangkat menjadi komandan kapal, HMS Magpie.
Philip pun cuti dari Angkatan Laut Inggris tahun 1951 namun sejak itu tidak pernah lagi berperan aktif.
Walau tidak tergolong pria yang suka menyesali sesuatu, belakangan dia mengatakan bahwa ia menyayangkan tidak bisa meneruskan kariernya di Angkatan Laut Inggris.
Rekan-rekannya mengatakan bahwa dia -berdasarkan kemampuannya sendiri- bisa menjadi Kepala Staf Angktan Laut.
Tahun 1952, pasangan kerajaan ini bersiap-siap untuk lawatan ke negara-negara Persemakmuran, yang mestinya dilakukan Raja dan Ratu.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Pangeran Philip Sering Didera Masalah Kesehatan
Ketika mereka sedang berada di Kenya pada Februari, muncul berita bahwa Raja wafat karena menderita coronary thrombosis, gumpalan darah di jantung yang fatal.
Pangeran yang menyampaikan berita duka itu kepada istrinya dan seorang teman belakangan mengenang bahwa Pangeran Philip melihat berita itu sebagai "setengah dunia" jatuh ke tubuhnya.
Setelah kariernya di Angkatan Laut "dirampas", dia juga harus menciptakan peran bagi dirinya sendiri dan peralihan tahta kepada Elizabeth memunculkan pertanyaan tentang seperti apa kelak peran tersebut.