Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Upacara Pemakaman Kenegaraan untuk Pangeran Philip

Kompas.com - 09/04/2021, 21:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com – Suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip dari Inggris, berpulang pada Jumat (9/4/2021).

Kepergian Duke of Edinburgh tersebut diumumkan oleh Istana Buckingham melalui berbagai kanal.

Baca juga: Pangeran Philip Meninggal Para Pemimpin Dunia Ucapkan Duka Cita


 

Namun demikian, Inggris tidak akan menggelar upacara pemakaman kenegaraan bagi mendiang Pangeran Philip.

Selain itu, Kerajaan Inggris juga tidak memberikan kesempatan bagi rakyatnya untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum pemakaman.

Hal itu diungkapkan oleh College of Arms sebagaimana dilansir Reuters. Keputusan tersebut diambil karena pandemi Covid-19.

“Pemakaman (Pangeran Philip) tidak akan digelar dengan Pemakaman Kenegaraan dan serta tidak akan didahului dengan persemayaman kenegaraan,” kata College of Arms.

Baca juga: Pangeran Philip Berpulang, PM Inggris: Bangsa Berduka

College of Arms menambahkan, jenazah Pangeran Philip akan dibaringkan di Kastil Windsor menjelang pemakamannya di Kapel St George.

“Ini sejalan dengan kebiasaan dan dengan keinginan Yang Mulia (Ratu Elizabeth II)," sambung College of Arms.

College of Arms bertutur, keputusan tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan yang matang mengingat masih merebaknya pandemi Covid-19.

“Dan dengan menyesal, diminta agar masyarakat tidak berusaha untuk menghadiri atau berpartisipasi dalam acara apa pun terkait prosesi pemakaman,” imbuh College of Arms.

Baca juga: Pangeran Philip Meninggal, Ini Kronologi sejak Masuk Rumah Sakit

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan belasungkawa dari bangsa kepada Ratu Elizabeth II atas kematian Pangeran Philip.

Johnson juga memuji Pangeran Philip karena memiliki kehidupan dan pengabdian yang luar biasa sebagaimana dilansir AFP.

Dia menambahkan, Duke of Edinburgh mendapatkan kasih sayang baik dari keluarga di rumah, negara-negara Persemakmuran, dan bahkan dari seluruh dunia.

"Kami berterima kasih, sebagai bangsa dan kerajaan, atas kehidupan dan karya yang luar biasa Pangeran Philip, Duke of Edinburgh," kata Johnson.

Baca juga: Pangeran Philip Meninggal, Ini Kronologi sejak Masuk Rumah Sakit

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Australia untuk menghormati kematian Pangeran Philip.

Morrison bertutur, berpulangnya Pangeran Pilip adalah wujud kepergian generasi yang tidak akan pernah dijumpai lagi.

"Keluarga Persemakmuran bergabung bersama dalam kesedihan atas kepergian Pangeran Philip,” ujar Morrison.

Baca juga: Pangeran Philip Meninggal 2 Bulan sebelum Berusia 100 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com