Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Bakal Kirim 2 Kapal Perang Merespons Ketegangan Ukraina dan Rusia

Kompas.com - 09/04/2021, 20:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - AS disebut akan memberangkatkan dua kapal perang ke Laut Hitam, merespons ketegangan Ukraina dan Rusia.

Kepastian itu disampaikan oleh Turki selaku otoritas penguasa selat, melalui sumber di kementerian luar negeri.

Ankara menerangkan, dua kapal itu akan melewati Selat Bosphorus dan masuk ke daerah tujuan pada 14 dan 15 April.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Tegang, AS Pertimbangkan Kirim Kapal Perang

Kemudian dua kapal perang AS itu akan meninggalkan Laut Hitam pada 4 dan 5 Mei, dilansir AFP Jumat (9/4/2021).

Washington diharuskan diharuskan memberikan pemberitahuan ke Turki paling lambat 15 hari berdasarkan Perjanjian Monreux 1936.

Perjanjian itu mengizinkan kapal perang milik negara lain berlayar di Bosphorus maupun Dardanella selama 21 hari.

Kapal Angkatan Laut AS secara rutin menggelar operasi di sana, sebagai bagian dari dukungan terhadap Ukraina.

Negara itu berseteru dengan Rusia sejak 2014, atau sejak pemimpin pro-Moskwa dilengserkan dari kekuasaan.

Pada 2014, Kremlin secara mengejutkan menyerang dan menduduki Crimea, membuat negara-negara Barat meradang.

Baca juga: Jika Ukraina Menyerang Pemberontak, Rusia Siap Beri Bantuan

Dalam beberapa pekan terakhir, Kiev menuding "Negeri Beruang Merah" menggerakkan pasukan ke perbatasan timur dan selatan.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyatakan, jumlah tentara Rusia kini "jauh lebih besar sejak 2014".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut bakal menemui Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul, Sabtu (10/4/2021).

Konflik antara Kiev dengan pemberontak pro-Kremlin menelan lebih dari 13.000 jiwa, menyebabkan relasi Moskwa dan Barat memanas.

Baca juga: Tegang dengan Rusia, Presiden Ukraina Bakal Kunjungi Garis Depan

Pertempuran memang mereda dalam beberapa tahun terakhir, namun solusi diplomatik masih menemui jalan terjal.

PBB pun menegaskan bahwa Crimea adalah wilayah Ukraina, dengan Kiev berjanji akan memenangkan daerah tersebut.

Presiden Joe Biden, dianggap sebagai pendukung kuat Kiev. Sementara pendahulunya, Donald Trump, adalah pengagum Vladimir Putin dari Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan 'Bebaskan Palestina!'

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan "Bebaskan Palestina!"

Global
Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Global
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com