Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AS Bakal Kirim 2 Kapal Perang Merespons Ketegangan Ukraina dan Rusia

Kepastian itu disampaikan oleh Turki selaku otoritas penguasa selat, melalui sumber di kementerian luar negeri.

Ankara menerangkan, dua kapal itu akan melewati Selat Bosphorus dan masuk ke daerah tujuan pada 14 dan 15 April.

Kemudian dua kapal perang AS itu akan meninggalkan Laut Hitam pada 4 dan 5 Mei, dilansir AFP Jumat (9/4/2021).

Washington diharuskan diharuskan memberikan pemberitahuan ke Turki paling lambat 15 hari berdasarkan Perjanjian Monreux 1936.

Perjanjian itu mengizinkan kapal perang milik negara lain berlayar di Bosphorus maupun Dardanella selama 21 hari.

Kapal Angkatan Laut AS secara rutin menggelar operasi di sana, sebagai bagian dari dukungan terhadap Ukraina.

Negara itu berseteru dengan Rusia sejak 2014, atau sejak pemimpin pro-Moskwa dilengserkan dari kekuasaan.

Pada 2014, Kremlin secara mengejutkan menyerang dan menduduki Crimea, membuat negara-negara Barat meradang.

Dalam beberapa pekan terakhir, Kiev menuding "Negeri Beruang Merah" menggerakkan pasukan ke perbatasan timur dan selatan.

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyatakan, jumlah tentara Rusia kini "jauh lebih besar sejak 2014".

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disebut bakal menemui Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul, Sabtu (10/4/2021).

Konflik antara Kiev dengan pemberontak pro-Kremlin menelan lebih dari 13.000 jiwa, menyebabkan relasi Moskwa dan Barat memanas.

Pertempuran memang mereda dalam beberapa tahun terakhir, namun solusi diplomatik masih menemui jalan terjal.

PBB pun menegaskan bahwa Crimea adalah wilayah Ukraina, dengan Kiev berjanji akan memenangkan daerah tersebut.

Presiden Joe Biden, dianggap sebagai pendukung kuat Kiev. Sementara pendahulunya, Donald Trump, adalah pengagum Vladimir Putin dari Rusia.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/09/201904970/as-bakal-kirim-2-kapal-perang-merespons-ketegangan-ukraina-dan-rusia

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke