Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Dijuluki Ratu Ganja, Schapelle Corby Jadi Bintang TV Australia

Kompas.com - 06/04/2021, 22:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Hampir tujuh belas tahun yang lalu, warga negara Australia, Schapelle Corby, ditangkap di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali karena kedapatan membawa empat kilogram lebih mariyuana di papan selancarnya.

Tiga tahun setelah kepulangannya ke Australia, wajah Schapelle kembali marak di televisi Australia.

Mulai pekan depan, wajah Schapelle akan menghiasi layar televisi di Australia untuk berpartisipasi dalam program reality show berjudul Dancing With the Stars.

Baca juga: Sabtu Ini, Schapelle Ratu Mariyuana Corby Dideportasi ke Australia

Sebelumnya, Schapelle tampil sebagai perserta reality show SAS Australia yang disiarkan Oktober tahun lalu.

Di acara tersebut mantan pasukan khusus militer menantang para selebritas dan tokoh di Australia untuk melakukan tes fisik dan psikologis.

"Kaget" melihat Schapelle di SAS

Kepada ABC Indonesia, Raditya Marendra, pria asal Bogor yang sudah lima tahun bermukim di Melbourne, Australia, mengaku menikmati program SAS Australia ini.

Tetapi kehadiran Schapelle Corby membuat Adit mengernyitkan keningnya.

"Saya kaget sih, karena [peserta] yang lain itu adalah peserta-peserta yang background-nya adalah profesi-profesi tertentu, seperti atlet atau komedian, tetapi saya tahunya Corby pernah ditangkap di Bandara di Indonesia karena menyelundupkan narkoba."

Baca juga: Kurir Ganja Divonis Hukuman 18 Tahun Penjara, Kejari Kota Tangerang Bersikeras Hukuman Mati

"Kenapa orang yang punya latar belakang atau sejarah kriminal, jadi peserta acara reality show?"

Sementara Bea Awiati, warga Indonesia yang juga tinggal di Australia punya pendapat berbeda.

"Saya pikir dia sekarang sebagai seorang individu yang bebas berhak membina hidupnya kembali tanpa membawa-bawa kembali masalah yang lalu, " tutur Bea.

Justin Wejak, warga Indonesia lainnya di Australia termasuk yang ingin melihat penampilan Schapelle dalam Dancing With The Stars yang akan mulai tayang 11 April mendatang.

"[Di acara Dancing with the Stars] saya lebih tertarik pada seni tarinya ketimbang latar belakang latar belakang Corby yang sempat membuat dunia heboh ... membuat Indonesia dan Australia saling sindir," ujar Justin kepada ABC Indonesia.

Namun Adit khawatir penampilan Schapelle di televisi bisa meletakkan "pakem baru [eks pelaku kriminal] yang menjadi model dalam dunia penyiaran di Australia."

"Mereka tahu nggak sih siapa dia? Mereka kecewa saat Ba'asyir dibebaskan ... saya tahu tindak kriminalnya berbeda memang, tapi ini jadi kontradiktif, karena kan ini sama-sama kriminal," kata Adit.

Baca juga: BNN Bakar 9 Hektare Ladang Ganja di Pedalaman Aceh Utara

"Menghina nilai-nilai Australia"

Sudah ada sejumlah komentar dan kritik di akun resmi media sosial Dancing with the Stars, yang akan tayang Channel 7 dengan menampilkan Schapelle, yang pernah dijuluki "Ratu Ganja" atau "Queen of Marijuana" di pemberitaan internasional.

Salah satunya yang ditulis Tania Lekias Dudley, warga Perth, yang mengaku kecewa dengan Dancing With The Stars yang akan menampilkan Schapelle.

"Sejujurnya, saya sudah menanti-nantikan acara ini. Saya ingin menonton sejumlah bintang yang menjadikan acara ini fantastis."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com