Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertangkap Basah Tanam Ganja, Pria Ini Dikejar dan Ditabrak Buldoser Hingga Tewas

Kompas.com - 13/03/2021, 17:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

BERKS COUNTY, KOMPAS.com – Seorang pria di Amerika Serikat (AS) tertangkap basah sedang menanam ganja lalu dikejar aparat penegak hukum dengan buldoser.

Pria bernama Gregory Longenecker (51) tersebut tewas setelah ditabrak buldoser yang dioperasikan aparat penegak hukum.

Mayat Longenecker, yang bekerja sebagai juru masak, ditemukan di bawah buldoser. Longenecker sempat melarikan diri ke semak-semak di ladang selama pengejaran.

Insiden tersebut terjadi di lahan publik di Pennsylvania pada 2018 sebagaimana dilansir Sky News, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Sedang Tidur, Gadis Ini Tewas Saat Buldoser Hancurkan Rumahnya

Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania dan Komisi Gim Pennsylvania terlibat dalam insiden tersebut.

Kini, keluarga Longenecker akan diberi kompensasi senilai 475.00 dollar AS atau setara Rp 6,8 miliar atas insiden yang menimpa Longenecker.

Sebelumnya, keluarga Longenecker mengajukan gugatan yang berbunyi, petugas kepolisian melakukan tindakan gila nan mematikan.

Gugatan tersebut menambahkan, polisi melakukan tindakan mematikan terhadap seorang pria yang tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman, sebelum menghancurkan atau menahan bukti.

Baca juga: Polisi Chile Sita 3 Ton Kokain dan Ganja, Dibungkus Kertas Bergambar Pablo Escobar

Pengacara keluarga Longenecker, Jordan Strokovsky, mengatakan bahwa mereka cukup puas dengan penyelesaian kasus tersebut.

Di sisi lain, mereka juga menginginkan reformasi besar-besaran di dalam tubuh kepolisian untuk mencegah unjuk kekuatan yang berlebihan dan tragedi seperti itu terulang di masa depan.

Seorang hakim diharapkan segera menandatangani penyelesaian kasus tersebut.

Seorang jaksa menyelidiki kematian tersebut dan menemukan bukti bahwa polisi bertindak wajar selama pengejaran.

Baca juga: Tinggal Selangkah Lagi, Meksiko Sahkan Legalisasi Ganja

Selain itu, penegak hukum berpendapat bahwa Longenecker mengonsumsi sabu-sabu dan merangkak di bawah rel buldoser.

Penjelasan tersebut dianggap menggelikan dalam gugatan yang diluncurkan oleh keluarga korban.

Strokovsky menuduh jaksa dan polisi menyesatkan publik dan telah meminta penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa wilayah negara bagian Pennsylvania.

"Daripada mengakui apa yang terjadi dan meminta maaf atas taktik mereka yang berlebihan, polisi negara bagian, dengan bantuan dari kantor Jaksa Wilayah Berks County, mengabaikan bukti dan memberikan kesimpulan yang konyol dan tidak berdasar," kata Strokovsky.

Baca juga: Pria Ini Potong Alat Kelamin Pakai Pisau Cukur setelah Mengisap Ganja

Sementara itu, Jaksa Wilayah Berks County John Adams mengatakan bahwa kantornya mendukung penyelidikannya.

"Sampai saat ini, kami belum diberikan bukti apa pun yang bertentangan dengan temuan investigasi kami," tutur Adams.

Penyelesaian itu tidak mengharuskan lembaga negara mengakui kesalahan apa pun.

Baca juga: Maroko Berencana Legalisasi Ganja untuk Keperluan Medis dan Industri

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com