Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengangguran di Eropa Meroket, Lulusan Baru Takut Jadi Generasi Hilang

Kompas.com - 02/04/2021, 14:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BARCELONA, KOMPAS.com - Seorang pemuda dari Barcelona, Jordi Battlo telah mengirimkan ratusan surat lamaran kerja ke sejumlah perusahaan dalam beberapa bulan terakhir.

"Saya sudah tidak bisa menghitung (lamaran yang sudah saya kirim)," kata Battlo.

Penolakan menjadi rutinitas yang mengerikan bagi alumnus bisnis dan teknik tersebut.

Baca juga: Covid-19 Eropa Mengkhawatirkan, Perancis Kembali Lockdown Sebulan

"Kurangnya balasan dari perusahaan membuat saya merasa semua yang telah saya lakukan tidak berarti apa-apa," kata Battlo.

Setelah menyelesaikan studi magister di IESE Business School Madrid pada Juli 2020, satu-satunya pilihannya adalah magang jangka pendek dan sekarang dia menganggur.

Berdasarkan data Eurostat, pengangguran kaum muda di Uni Eropa (UE) mencapai 17 persen, lebih dari dua kali lipat tingkat pengangguran umum.

Pada Oktober 2020, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memperingatkan bahwa seluruh generasi muda di Eropa berisiko tertinggal, karena banyak perusahaan menghentikan rencana perekrutan selama pandemi.

Baca juga: Pejabatnya Kena Sanksi, Korea Utara Sebut Uni Eropa Gila

Persaingan membunuh harapan para pencari kerja

Tidak berbeda jauh dari Battlo, lulusan magister bidang manajemen dari University College London, Georgia Burns, di Dublin mengalami hal yang sama.

"Ketika saya memulai S2, saya berpikir: Oke, saya akan mendapatkan pekerjaan ketika saya lulus. Kemudian pandemi melanda dan sekarang saya melakukan magang paruh waktu dengan upah minimum. Ini tidak seperti yang saya kira," kata Burns.

Jumlah orang berusia 15-24 tahun di UE yang sedang mencari pekerjaan atau setengah menganggur naik 5 persen dalam satu tahun terakhir, menurut Eurostat.

Lebih dari setengah anak muda di Spanyol dan Italia tidak mempunyai pekerjaan.

Baca juga: AS, Uni Eropa, dan Inggris Jatuhkan Sanksi ke Pejabat China atas Pelanggaran HAM di Xinjiang

Pengusaha juga mengenali tren ini. "Jumlah lamaran telah meningkat pesat," kata Oliver Zischek, Kepala Organisasi Rakyat di Deloitte Jerman, mengatakan kepada DW.

Selama musim gugur 2020, perusahaan jasa profesional menerima 42 persen lebih banyak lamaran daripada musim gugur sebelumnya.

Menurut Zischek, kantor Deloitte di seluruh Eropa mengalami banjir aplikasi yang serupa.

Setiap penguncian baru yang diumumkan, Burns merasa lebih sulit untuk tetap berharap.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com