LONDON, KOMPAS.com - Pangeran Harry mengungkapkan luka emosional saat kematian ibunya, dalam kata pengantar di sebuah buku untuk anak-anak yang kehilangan orangtua pekerja kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Melansir Mirror pada Sabtu (20/3/2021), Duke of Sussex menulis pesan yang merefleksikan rasa kehilangan Putri Diana untuk memberikan motivasi positif kepada anak-anak yang mengalami kesedihan.
Pesan itu ia tulis untuk sebuah buku, "Hospital by the Hill", yang akan dibagikan untuk anak-anak dari pekerja NHS Inggris yang berduka dan menandai Hari Refleksi Nasional pada pekan depan, sekaligus peringatan dimulainya lockdown.
Baca juga: Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle Tak Disiarkan jika Pangeran Philip Meninggal
Buku itu bercerita tentang seorang anak muda yang ibunya meninggal saat bekerja di garis depan di sebuah rumah sakit selama krisis pandemi Covid-19.
Buku karya Chris Connaughton sebagai penulis dan diilustrasikan oleh Fay Troote, akan diberikan
Dalam pesan di buku itu, Harry mengawali dengan menulis kematian ibunya pada 1997 saat ia berusia 12 tahun.
Baca juga: Permbicaraan Tidak Produktif Pangeran Harry dengan Ayah dan Kakaknya Setelah Wawancara Kontroversial
Mulai saat itu, ia merasakan "lubang besar di dalam diriku". Namun, kemudian ia mengatakan bahwa "lubang" itu telah diisi dengan "cinta dan dukungan", menurut The Times.
"Jika kamu membaca buku ini, itu karena kamu kehilangan orangtua atau orang yang kamu cintai. Sementara, aku berharap dapat memelukmu sekarang. AKu berharap cerita ini dapat memberimu kenyamanan mengetahui bahwa kamu tidak sendiri," tulis Pangeran Harry.
"Ketika aku masih kecil, aku kehilangan ibu. Pada saat itu, aku tidak ingin mempercayai atau menerimanya, dan itu meninggalkan lubang besar di dalam diri saya," ungkapnya.
Baca juga: Wawancara Pangeran Harry-Meghan Markle ke Oprah Dianggap Pengkhianatan
"Aku tahu bagaimana perasaanmu dan aku ingin meyakinkanmu bahwa seiring waktu lubang itu akan dipenuhi dengan begitu banyak ceinta dan dukungan," lanjutnya.
Harry mengungkapkan bahwa meski orang yang dicintai pergi untuk selamanya, tetap mereka "selalu bersamamu dan kamu dapat mempertahankannya selamanya".
"Kamu mungkin merasa sendiri, kamu mungkin merasa sedih, kamu mkungkin merasa marah, kamu mungkin merasa buruk. Perasaan itu akan berlalu," ujarnya.
Harry melanjutkan, "Dan aku berjanji kepadamu, kamu akan merasa lebih baik dan lebih kuat, setelah kamu siap untuk mengungkapkan bagaimana yang kamu rasakan."
Kontribusinya dalam buku itu diketahui masih sejalan dengan tugasnya di Kerajaan Inggris pada tahun-tahun terakhir, yaitu mengkampanyekan soal kesehatan mental seseorang.
Setelah berpisah dari posisi kebangsawanan Inggris, Pangeran Harry semakin berani untuk berbicara di depan umum tentang pengalaman dan perjuangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.