Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Polisi Australia Sarankan Aplikasi untuk Rekam "Hubungan Seksual Suka Sama Suka"

Kompas.com - 18/03/2021, 23:22 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Lebih dari 100.000 wanita melakukan protes dalam aksi unjuk rasa di seluruh Australia pada Senin (15/3/2021).

Mereka menuntut keadilan sambil menyerukan misogini dan budaya tempat kerja yang berbahaya.

Kemarahan publik meletus setelah jaksa agung Australia membantah tuduhan bahwa dia memperkosa seorang gadis berusia 16 tahun, 33 tahun yang lalu.

Ada juga kasus dari seorang mantan staf pemerintah, yang menuduh telah diperkosa dua tahun lalu oleh seorang rekan di kantor menteri di Gedung Parlemen Australia.

Fuller mengatakan sarannya bisa mendapatkan popularitas pada waktunya.

"Sejujurnya, ide aplikasi bisa jadi ide terburuk yang saya miliki di 2021, tetapi kenyataannya dalam lima tahun, mungkin tidak," katanya.

“Jika Anda berpikir tentang berkencan 10 tahun yang lalu, konsep seorang yang lajang dengan mudah menentukan pilihan dengan hanya menggeser jari ke kanan dan kiri ini adalah istilah yang bahkan tidak kita ketahui.”

Aplikasi persetujuan seksual yang mirip dengan proposal Fuller diluncurkan di Denmark bulan lalu.

Tetapi aplikasi tersebut belum diadopsi secara luas, dengan kurang dari 5.000 unduhan, menurut situs intelijen seluler Sensor Tower.

Baca juga: Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Remaja 14 Tahun Ditahan Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com