Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: Tidak Ada Kompromi untuk AS soal Kepentingan Kedaulatan dan Keamanannya

Kompas.com - 18/03/2021, 20:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri China pada Kamis (18/3/2021) mengatakan tidak akan membuat kompromi dengan AS dalam topik kunci, seperti Xinjiang dan Hong Kong.

Hal itu disampaikan setelah diplomat kedua negara yang berselisih mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Alaska.

Menteri Dalam Negeri Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan melakukan pembicaraan dengan pejabat senior China, Yang Jiechi dan Menteri Luar Negeri Wang Yi pada Kamis (18/3/2021).

Baca juga: Rapper Indonesia Rich Brian Jadi Juri Ajang Pencarian Bakat Musik Rap China

Ini adalah pertemuan diplomatik tatap muka tingkat tertinggi antara dua negara sejak Presiden AS Joe Biden menjabat, seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (18/3/2021). 

China menginginkan pengaturan ulang hubungan, yang mengalami kekacauan yang disebabkan oleh Presiden Donald Trump.

Ia memicu perang dagang dan pertengkaran atas segala hal, mulai dari pertahanan hingga teknologi dan HAM di Hong Kong.

Baca juga: Pengunjuk Rasa Myanmar Bantah Bakar Pabrik-pabrik China, Tuding Ada Setting-an Militer

Namun, ketika para diplomat mendarat di Alaska beberapa jam sebelum pembicaraan, seorang juru bicara kementerian luar negeri di Beijing mengeluarkan peringatan kepada Washington.

"China tidak memiliki ruang untuk berkompromi mengenai masalah-masalah yang menyangkut kedaulatan, keamanan dan kepentingan intinya," kata juru bicara Zhao Lijian kepada wartawan.

Baca juga: AS Sebut China Makin Represif di Dalam Negeri dan Agresif di Luar Negeri

Zhao mendesak Amerika Serikat agar tidak berbicara keras dan terlibat dalam "diplomasi megafon" terhadap China, setelah Washington mengatakan pihaknya bermaksud untuk menunjukkan ketegasannya terhadap Beijing menyusul putaran pembangunan aliansi di seluruh Asia.

"AS harus menemui China di tengah jalan dan melakukan dialog dengan cara yang tulus dan konstruktif," kata Zhao.

Pembicaraan Alaska akan menjadi yang pertama antara kekuatan sejak Yang Jiechi bertemu pendahulu Blinken, Mike Pompeo yang hawkish pada Juni lalu di Hawaii.

Baca juga: AS dan Jepang Waspadai Perilaku Menantang China

Sementara, para diplomat Amerika bertujuan untuk menjadi yang terdepan dalam pembicaraan tersebut, kata para pejabat AS.

AS berencana untuk mengungkapkan "keprihatinan mendalam" tentang perlakuan terhadap minoritas Uighur di Xinjiang, tindakan keras di Hong Kong, "pemaksaan ekonomi" China, dan sikap "semakin agresif" Beijing terhadap Taiwan.

Itu semua adalah masalah yang dibela China di masa lalu sebagai urusan dalam negeri dan masalah kedaulatan nasional.

Baca juga: China Percepat Modernisasi Militer, Proyeksi 6 Tahun Lagi Dapat Serbu Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com