QUITO, KOMPAS.com – Pihak berwenang menggerebek kantor Kementerian Kesehatan Ekuador pada Rabu (17/3/2021) terkait skandal vaksin Covid-19.
Melalui Twitter, Kantor Kejaksaan Ekuador mengatakan, pihak berwenang yang melakukan operasi di kantor Kementerian Kesehatan Ekuador tersebut tengah mengumpulkan rencana vaksinasi Covid-19.
Skandal vaksin Covid-19 tersebut menyeret nama mantan Menteri Kesehatan Ekuador Juan Carlos Zevallos sebagaimana dilansir AFP.
Zevallos mengundurkan diri pada bulan lalu setelah terungkap bahwa orang-orang terdekatnya, termasuk ibunya, melompati antrean vaksinasi Covid-19.
Baca juga: 79 Napi Tewas dalam Kerusuhan Penjara Ekuador, Korban Dipenggal dan Dimutilasi
Ketika mengundurkan diri, Zevallos mengakui bahwa ibunya yang berusia 87 tahun telah menerima suntikan vaksin Covid-19.
Selain itu, dia juga mengaku bahwa beberapa orang yang dekat dengannya juga mendapat vaksin virus corona.
Ketika itu, Ekuador mendapat 42.000 dosis vaksin dari Pfizer-BioNTech. Vaksin tersebut seharusnya diberikan terlebih dahulu kepada para pekerja di bidang layanan kesehatan dan panti jompo.
Pekan lalu, Menteri Kesehatan Ekuador yang baru, Rodolfo Farfan, mengatakan bahwa kantornya mengirim daftar orang yang telah divaksinasi ke kejaksaan.
Baca juga: Pesawat Presiden Ekuador Mendarat Darurat di AS Usai Kunjungan Resmi
Namun, Kantor Kejaksaan Ekuador mengeklaim, daftar yang diberikan kementerian tersebut tidak lengkap.
Ekuador bukan satu-satunya negara yang terlibat dalam skandal vaksin Covid-19.
Peru dan Argentina juga dilanda protes karena orang kaya dan berkuasa mendapat vaksin virus korona terlebih dahulu.
Di sisi lain, Ekuador mengalami hambatan dalam vaksinasi Covid-19 yang kampanyenya telah dimulai sejak Januari.
Baca juga: Membuat Takjub Orang Ekuador dengan Ayam Kremes dan Mi Goreng
Sejauh ini, di negara tersebut, baru ada 119.000 prang yang telah menerima dosis pertama vaksin dari Pfizer-BioNTech.
Negara berpenduduk 17,4 juta jiwa itu telah melaporkan lebih dari 305.000 kasus Covid-19 terkonfirmasi dan 16.300 kematian akibat virus corona.
Ekuador di bawah pemerintahan Presiden Lenin Moreno mengeklaim telah merundingkan pembelian 20 juta dosis vaksin virus corona dan berencana mengimunisasi 10 juta orang.
Baca juga: Bawa 2.000 Dosis Vaksin AstraZeneca ke Nepal, Pangeran Bahrain Diinvestigasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.