Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura dan Australia Jajaki Travel Bubble serta Paspor Vaksin Digital

Kompas.com - 16/03/2021, 16:01 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.comSingapura dan Australia sedang melakukan pembicaraan menjajaki travel bubble antara kedua negara.

Jika travel bubble ini terwujud, penduduk kedua negara dapat saling mengunjungi tanpa harus melakukan karantina dikarenakan pandemi Covid-19.

Deputi Perdana Menteri Australia Michael McCormack pertama sekali menyampaikan rencana ini pada Minggu (14/3/2021).

Baca juga: Nusa Dua dan Ubud Bersiap Sambut Wisman Lewat Travel Bubble

McCormack berharap travel bubble dapat terwujud paling cepat Juli 2021, dan diharapkan sektor pariwisata yang terpukul oleh dampak wabah virus corona dapat pulih perlahan.

Pernyataan Australia dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Singapura yang membenarkan apa yang disampaikan oleh McCormack.

Menteri Pariwisata Australia Dan Tehan menindaklanjuti dengan mengatakan, dia berencana mengunjungi Singapura dalam dua bulan ke depan untuk membahas penerapan travel bubble dan paspor vaksin digital.

Baca juga: Singapura Akan Buka Perbatasan Akhir 2021

Tehan memuji kesuksesan penanganan Covid-19 oleh pemerintah Singapura.

Singapura, menurutnya, adalah calon negara terkuat untuk implementasi travel bubble Australia.

“Jika kedua negara sukses mevaksinasi warganya seperti yang sedang dilaksanakan, saya optimis kita dapat memulai travel bubble pertengahan tahun ini."

Tehan melanjutkan kunci utama lainnya adalah memastikan pengunjung memiliki kredensial vaksin yang valid melalui penerapan paspor vaksin digital.

Paspor vaksin digital akan membuktikan bahwa calon penumpang pesawat telah divaksinasi.

Baca juga: Anwar Ibrahim Akan Lepas Ambisi PM Malaysia jika Gagal di Pemilu Dini

Kebijakan perbatasan Australia dan Singapura

Australia sejauh ini masih menutup perbatasannya dari pengunjung internasional.

"Negeri Kanguru” menerapkan travel bubble dengan Selandia Baru, tetapi kebijakan ini telah ditunda berkali-kali karena merebaknya kembali kasus virus corona.

Sementara itu Singapura menerima pengunjung dari sejumlah negara yang berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 termasuk Australia.

Pengunjung-pengunjung dari enam negara yaitu Australia, Taiwan, China, Brunei Darussalam, dan Selandia Baru, tidak perlu menjalani karantina ketika tiba di "Negeri Merlion" jika hasil tes Covid-19 negatif.

Baca juga: Singapura Siap Pakai Semua Vaksin Covid-19 Termasuk Sinovac jika Aman dan Efektif

Kebijakan Singapura masih bersifat unilateral dan sejauh ini hanya Australia yang menjajaki untuk menghapuskan karantina bagi pengunjung dari "Negeri Singa”.

Singapura juga memiliki travel bubble dengan Hong Kong. Awalnya hendak diluncurkan pada 22 November, namun ditunda hingga tenggat waktu yang tidak ditentukan karena lonjakan kasus Covid-19 di Hong Kong.

Kasus Covid-19 di Singapura dan Australia saat ini sangat terkendali. Singapura hampir tidak lagi memiliki kasus infeksi komunal. Kasus harian didominasi oleh kasus impor.

Sementara itu kasus Covid-19 di Australia juga terkontrol di mana angka infeksi kasus domestik konsisten satu digit.

Baca juga: WN Australia Hendak Gelar Kelas Orgasme dengan Tarif Rp 7,2 Juta di Bali, Ini Faktanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com