KATHMANDU, KOMPAS.com - Seorang pangeran di Bahrain menjadi penyelidikan otoritas Nepal setelah membawa 2.000 dosis vaksin AstraZeneca.
Pangeran Mohamed Hamad Mohamed al-Khalifa sampai Senin (15/3/2021), dengan vaksin Covid-19 yang dia kirim sebagai donasi.
Berdasarkan keterangan Kedutaan Besar Bahrain, kedatangan Mohamed untuk mendonasikan obat itu ke warga di Distrik Gorkha.
Baca juga: PM Thailand Suntik Vaksin AstraZeneca di Tengah Kontroversi Efek Pembekuan Darah
Hanya saja, obat AstraZeneca yang didatangkan si bangsawan tidak melewati izin dari badan obat-obatan Nepal.
Thaneshwor Guragain, juru bicara Seven Summit Trek, perusahaan yang mengatur perjalanan Mohamed menyebut si pangeran dikarantina selama tujuh hari.
Setelah itu, bersama rombongannya Pangeran Mohamed bakal bergerak ke Pemerintah Desa Chumnurbi, Gorkha.
Di sana, pangeran dari Dinasti Khalifa itu bakal menyerahkan 2.000 dosis vaksin Covid-19 ke warga desa Samagaun.
Guragain menerangkan, setelah dari Samagaun, rombongan si bangsawan akan melakukan pendikian ke Gunung Everest.
Dilansir BBC Rabu (17/3/2021), Badan Obat-obatan Nepal mengumukan mereka menginvestigasi vaksin yang dibawa Pangeran Mohamed.
"Saat ini kami tengah menggelar pertemuan resmi untuk membahas bagaimana vaksin itu bisa tiba ke Nepal," ujar seorang juru bicara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.