Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Sepakat jika Putin Disebut sebagai Pembunuh

Kompas.com - 17/03/2021, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sepakat bila Presiden Rusia Vladimir Putin disebut sebagai "pembunuh".

Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancaranya dengan George Stephanopoulos dari ABC News pada Rabu (17/3/2021) sebagaimana dilansir BNN Bloomberg.

Dalam kesempatan itu pula, Biden juga menyebut bahwa Rusia harus “membayar” atas dugaan campur tangannya dalam pemilu AS.

Komentar tersebut bertepatan dengan laporan yang beredar di kalangan intelijen AS pada Selasa (16/3/2021) bahwa Putin memerintahkan operasi agar Biden kalah dalam pemilu AS.

Baca juga: Telepon Biden ke Korea Utara Tak Pernah Dijawab

Putin juga dituduh melancarkan operasi untuk memenangkan Donald Trump dalam pemilu 2016. Ketika itu, Trump melawan Hillary Clinton.

Biden mengatakan, Putin akan "membayar" apa yang telah dia lakukan karena telah mengganggu pemilu di AS.

Ketika berbicara dengan Putin, Biden berkata kepada pemimpin Rusia itu bahwa dia harus bersiap-siap atas balasan yang akan datang.

Setelah itu, Stephanopoulos bertanya apakah Biden yakin bahwa Putin adalah seorang pembunuh, Biden mengangguk dan bergumam mengucapkan kata setuju.

Baca juga: Meghan Markle Berniat Jadi Presiden AS jika Biden Tak Maju

Biden menambahkan, dia dengan tegas berkata kepada Putin bahwa Putin tidak memiliki jiwa.

Pernyataan itu merujuk pernyataan matan Presiden AS George W Bush yang menilai Putin pada 2001.

Ketika itu, Bush berkata, "Saya menatap mata orang itu dan dapat merasakan jiwanya.”

Rabu pagi waktu setempat, Juru Bicara Kantor Kepresidenen Rusia Dmitry Peskov mengecam laporan intelijen AS dan menyebutnya sama sekali tidak berdasar.

Baca juga: Terungkap, Pemerintahan Biden Coba Mendekati Korea Utara tapi Tak Digubris

“Sangat disayangkan bahwa setiap permulaan masa jabatan presiden di AS tampaknya terkait dengan pemberian sanksi terhadap Rusia,” kata Peskov.

Putin dengan keras selalu membantah tuduhan bahwa pemerintahnya berada di balik serangan terhadap lawan.

Selain itu, Kantor Kepresidenan Rusia berharap pihaknya dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan AS di bawah pemerintahan Biden.

Baca juga: Biden Beri Bantuan Izin Tinggal dan Bekerja Sementara Warga Myanmar di AS saat Junta Militer Makin Brutal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com