Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Korban Tewas di Myanmar 134 Orang, Junta Terapkan Darurat Militer

Kompas.com - 15/03/2021, 14:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pada Minggu (14/3/2021), sebanyak 39 demonstran anti-junta militer di Myanmar dilaporkan tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar.

Hari tersebut ditandai sebagai salah satu hari paling berdarah sejak kudeta militer Myanmar yang menggulingkan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Hari paling berdarah sebelumnya tercatat pada 3 Maret di mana 28 orang dilaporkan dibunuh oleh polisi dan militer Myanmar di seluruh penjuru Myanmar.

Sejak kudeta dimulai, total korban tewas di Myanmar telah mencapai 134 orang sebagaimana dilansir The Irrawaddy.

Pada Minggu, pasukan keamanan kembali menerapkan tindakan keras untuk membubarkan demonstrasi.

Baca juga: Junta Memberlakukan Status Darurat Militer untuk Dua Kota di Myanmar

Di Yangon, pasukan keamanan dilaporkan menggunakan peluru tajam, gas air mata, dan stun grenade alias granat kejut untuk menyerang demonstran.

Pasukan keamanan dilaporkan terus melepaskan tembakan mulai pukul 21.30 sampai larut malam waktu setempat.

Seorang dokter yang merawat pasien di Yangon menulis di Facebook bahwa 18 demonstran ditembak mati dan beberapa lainnya luka-luka.

Dokter itu menambahkan, salah satu dari dua demonstran yang ditembak di kepala kini dalam kondisi kritis.

Korban tewas diperkirakan akan meningkat lebih tinggi karena beberapa orang terluka parah akibat luka tembak yang dimuntahkan pasukan kemanan.

Baca juga: Myanmar Kembali Catat Korban Tewas Terbanyak dalam Sehari

Di Dagon Selatan, sebanyak tiga warga sipil, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun, tewas setelah ditembak di kepala dan perut.

Menurut salah satu demonstran, polisi dan tentara mulai menembaki para demonstran pada pukul 18.00 waktu setempat dilanjutkan sampai pukul 23.00 waktu setempat.

Dia mengatakan, sebanyak 15 orang terluka parah. Secara keseluruhan, sekitar 50 orang terluka di Dagon Selatan.

Pada Minggu sore waktu setempat, seorang wanita ditembak mati oleh aparat keamanan di Bago. Tubuh wanita itu ditinggalkan di saluran pembuangan oleh pasukan keamanan setelah dibunuh.

Pasukan keamanan juga meredam demo anti-kudeta yang digelar para mahasiswa di Bago pada Minggu pagi. Selama tindakan keras itu seorang anak laki-laki ditembak mati, sementara tiga orang lainnya cedera.

Baca juga: Dianggap Bantu Junta Militer Myanmar, Pabrik China Dibakar Demonstran

Halaman:

Terkini Lainnya

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com