Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Awak Kapal Diculik Bajak Laut di Teluk Guinea

Kompas.com - 13/03/2021, 15:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Pelaut dan pejabat militer barat mengatakan perompak semakin menargetkan "titik lemah" pengaman di beberapa daerah. Salah satunya memanfaatkan kapasitas angkatan laut Nigeria dan kehadiran asing yang terbatas di luar perairannya.

Perompak tahu kemungkinan tanggapan keamanan kecil di wilayah itu.

Pemilik kapal mengatakan para perompak sekarang menyerang lebih jauh. Mereka menggunakan kekerasan serta taktik canggih.

Hal itu mendorong permohonan dari perusahaan-perusahaan pengiriman untuk kehadiran angkatan laut asing yang lebih kuat di daerah itu. Yaitu semacam pengadaan misi untuk mengekang pembajakan Somalia satu dekade lalu.

Baca juga: Bajak Laut Bunuh Seorang Pelaut dan Culik 15 Awak dari Kapal Kargo Turki

Koalisi pengamanan

Sejak Desember, perusahaan pengiriman Denmark, India, dan Siprus melakukan lobi menyerukan tindakan melawan pembajakan.

Industri Denmark, rata-rata mengirimkan 30 hingga 40 kapal di Teluk Guinea setiap hari. Mereka sedang melobi untuk pengadaan koalisi untuk mengoperasikan pengamanan angkatan laut, sambil membantu pasukan lokal membangun kapasitas.

Awal bulan ini, raksasa perkapalan Maersk Global menyerukan misi angkatan laut besar. Misinya untuk melindungi jalur pelayaran yang sibuk tapi berbahaya di lepas pantai Afrika Barat.

"Pada 2021 kita tidak boleh memiliki pelaut yang takut berlayar ke mana pun karena pembajakan, ini bukan zaman pembajakan," kata Aslak Ross, kepala standar maritim di raksasa Denmark, kepada AFP.

Baca juga: Menlu AS Sebut Iran sebagai Bajak Laut di Selat Hormuz

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com