BAGHDAD, KOMPAS.com - Paus Fransiskus pada Senin (8/3/2021) mengaku dapat wahyu sebelum memutuskan kunjungan kepausan pertama ke Irak.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak sempat dikhawatirkan karena gelombang kedua virus corona di sana, dan risiko keamanan.
Ia mengatakan, setelah banyak berdoa dirinya mendapatkan keyakinan bahwa Tuhan akan menjaga orang-orang Irak yang mungkin terpapar Covid-19.
Baca juga: Paus Fransiskus Mengutuk Ekstremisme sebagai Pengkhianatan Terhadap Agama
"Saya banyak berdoa tentang ini. Dan pada akhirnya, saya mengambil keputusan tanpa beban," kata paus berusia 84 tahun tersebut, dikutip dari Associated Press (AP).
"(Keputusan) itu datang dari dalam hati. Saya berkata, 'Dia (Tuhan) yang membuat saya memutuskan seperti ini akan menjaga orang-orang'."
"Saya mengambil keputusan dengan cara ini, tetapi setelah berdoa dan mengetahui risikonya," lanjut Paus Fransiskus.
Kunjungan kepausan pertama di Irak ini berakhir pada Senin (8/3/2021), setelah berlangsung empat hari sejak Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Selesai Kunjungan di Irak, Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan
Di setiap tempat yang dikunjunginya di Irak, Paus Fransiskus mendesak warga untuk menjunjung keberagaman.
Ia memulainya dari selatan dengan bertemu ulama Syiah Ayatollah Ali Sistani, lalu ke Niniwe di utara guna bertatap muka dengan para umat Kristiani korban penindasan ISIS.
Di tempat-tempat yang dikunjunginya Paus Fransiskus bertemu dengan orang-orang yang tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.
Padahal, pejabat gereja Vatikan dan Irak sudah berjanji akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Baca juga: Paus Fransiskus Tiba di Mosul, Kota yang Dihancurkan ISIS, Ini Doanya
Paus Fransiskus, para delegasi Vatikan, dan media peliput perjalanan telah divaksinasi, tetapi sebagian besar warga Irak belum.
Pakar penyakit menular mempertanyakan keputusan perjalanan semacam itu, mengingat kasus-kasus terbaru virus corona di Irak dipicu oleh varian baru dari Inggris.
Covid-19 di Irak bertambah 4.068 kasus pada Sabtu (6/3/2021), naik drastis dari tingkat infeksi pada awal tahun.
Secara total sudah 13.500 korban meninggal corona di Irak dari 720.000 kasus yang dilaporkan.
Baca juga: Paus Fransiskus Bertemu Ulama Syiah Irak Ayatollah Ali Sistani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.