Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Mengaku Dapat Wahyu Sebelum Berangkat ke Irak

Kompas.com - 09/03/2021, 18:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BAGHDAD, KOMPAS.com - Paus Fransiskus pada Senin (8/3/2021) mengaku dapat wahyu sebelum memutuskan kunjungan kepausan pertama ke Irak.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak sempat dikhawatirkan karena gelombang kedua virus corona di sana, dan risiko keamanan.

Ia mengatakan, setelah banyak berdoa dirinya mendapatkan keyakinan bahwa Tuhan akan menjaga orang-orang Irak yang mungkin terpapar Covid-19.

Baca juga: Paus Fransiskus Mengutuk Ekstremisme sebagai Pengkhianatan Terhadap Agama

"Saya banyak berdoa tentang ini. Dan pada akhirnya, saya mengambil keputusan tanpa beban," kata paus berusia 84 tahun tersebut, dikutip dari Associated Press (AP).

"(Keputusan) itu datang dari dalam hati. Saya berkata, 'Dia (Tuhan) yang membuat saya memutuskan seperti ini akan menjaga orang-orang'."

"Saya mengambil keputusan dengan cara ini, tetapi setelah berdoa dan mengetahui risikonya," lanjut Paus Fransiskus.

Kunjungan kepausan pertama di Irak ini berakhir pada Senin (8/3/2021), setelah berlangsung empat hari sejak Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Selesai Kunjungan di Irak, Paus Fransiskus Pulang ke Vatikan

Di setiap tempat yang dikunjunginya di Irak, Paus Fransiskus mendesak warga untuk menjunjung keberagaman.

Ia memulainya dari selatan dengan bertemu ulama Syiah Ayatollah Ali Sistani, lalu ke Niniwe di utara guna bertatap muka dengan para umat Kristiani korban penindasan ISIS.

Di tempat-tempat yang dikunjunginya Paus Fransiskus bertemu dengan orang-orang yang tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak.

Padahal, pejabat gereja Vatikan dan Irak sudah berjanji akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: Paus Fransiskus Tiba di Mosul, Kota yang Dihancurkan ISIS, Ini Doanya

Paus Fransiskus, para delegasi Vatikan, dan media peliput perjalanan telah divaksinasi, tetapi sebagian besar warga Irak belum.

Pakar penyakit menular mempertanyakan keputusan perjalanan semacam itu, mengingat kasus-kasus terbaru virus corona di Irak dipicu oleh varian baru dari Inggris.

Covid-19 di Irak bertambah 4.068 kasus pada Sabtu (6/3/2021), naik drastis dari tingkat infeksi pada awal tahun.

Secara total sudah 13.500 korban meninggal corona di Irak dari 720.000 kasus yang dilaporkan.

Baca juga: Paus Fransiskus Bertemu Ulama Syiah Irak Ayatollah Ali Sistani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com