MOSUL, KOMPAS.com - Paus Fransiskus memanjatkan doa di Mosul, salah satu komunitas Kristen tertua di dunia yang dihancurkan ISIS.
Dikelilingi reruntuhan Gereja Al-Tahera (Dikandung Tanpa Noda), Paus meminta agar umat Kristen di Irak maupun Timur Tengah tetap tinggal di tanah mereka.
Pontiff asal Argentina itu menyatakan, eksodus "tragis" dari wilayah yang dilanda perang tak hanya merugikan mereka, namun juga masyarakat.
Baca juga: Paus Fransiskus akan Kunjungi Umat Kristen Irak yang Menderita di Bawah ISIS
Kekejaman yang dilakukan ISIS memaksa ratusan ribu orang Kristiani di Provinsi Nineveh untuk melarikan diri.
Populasi orang Kristen di Irak pun menyusut hingga 400.000, dibandingkan 1,5 juta orang saat invasi AS pada 2003.
Umat pun berkumpul di sekitar puing-puing Gereja Al-Tahera, yang atapnya runtuh akibat aksi ISIS pada 2017.
Gereja Al-Tahera itu merupakan satu dari 14 gereja di Provinsi Nineveh yang dihancurkan oleh kelompok ekstremis tersebut.
Boutros Chito, Imam Katolik di Mosul, menerangkan kunjungan Paus Fransiskus bisa mengubah cara berpikir orang akan kotanya.
"Bapa Paus akan mengumumkan ke dunia bahwa kami adalah pecinta damai dan perdamaian," kata dia dikutip AFP Minggu (7/3/2021).
Paus berusia 84 tahun itu mendapat pengawalan ketat, dalam kunjungan paling berisiko karena sel tidur ISIS diyakini masih ada.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan