Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Sepakat Bayar Ongkos Penempatan Pasukan AS di Negaranya

Kompas.com - 08/03/2021, 14:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Selatan dilaporkan mencapai kesepakatan terkait membayar ongkos penempatan pasukan AS.

Isu ini sudah menjadi panas selama pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mengedepankan pendekatan transaksional di kebijakan luar negeri.

Saat ini, Pentagon menempatkan 28.500 tentara untuk membantu negara itu bertahan dari agresi Korea Utara.

Baca juga: 10 Roket Hantam Pangkalan Irak yang Menampung Pasukan AS

Penempatan pasukan AS di Korea Selatan merupakan bagian dari kebijakan strategis Washington, untuk menjangkau Asia.

Tetapi, pemerintahan Trump menuntut agar Seoul membayar biaya penempatan lima kali lipat dari ongkos awal.

Pemerintahan sebelumnya menuntut "Negeri Ginseng" harus membayar sekitar 5 miliar dollar AS per tahun, atau Rp 71,8 triliun.

Sementara merujuk pada kesepakatan yang habis pada 2019, Seoul membayar 920 juta dollar AS (Rp 13,2 triliun).

Kementerian Luar Negeri Korsel mengumumkan, mereka sudah mencapai kesepakatan tanpa bersedia merinci nominalnya.

"Pemerintah akan menyelesaikan kesenjangan lebih dari setahun melalui penandatanganan perjanjian," ujar Seoul.

Baca juga: Joe Biden Galau soal Penarikan Pasukan AS dari Afghanistan

Dilansir AFP Senin (8/3/2021), kesepakatan itu pun masih harus dibahas di level parlemen Korea Selatan.

Presiden AS saat ini, Joe Biden, berjanji akan menyelamatkan sekutu tradisional AS setelah menggantikan Trump.

Sebab dalam pandangannya, saat ini "Negeri Uncle Sam" harus menghadapi ancaman dari China, Rusia, dan Korea Utara.

Baca juga: Pasukan AS Bantah Lindungi Ladang Minyak di Suriah

"Aliansi AS merupakan sumber luar biasa pada kekuatan kami," jelas kementerian luar negeri di Twitter.

Washington menerangkan, mereka kini tinggal melengkapi detil lain sebelum Perjanjian Penanganan Khusus diteken.

Kabar tersebut terjadi di hari pertama latihan perang dua negara, yang dijadwalkan berlangsung selama sembilan hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com