Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meghan Tuding Kerajaan Inggris Umbar Kebohongan Soal Keluarganya dengan Pangeran Harry

Kompas.com - 07/03/2021, 23:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Konflik dalam keluarga kerajaan Inggris seminggu terakhir memanas jelang wawancara Pangeran Harry dengan istrinya Meghan Markle.

Wawancara bertajuk "tell all" (ceritakan semuanya) dengan ikon pembawa acara Amerika Serikat, Oprah Winfrey akan disiarkan Minggu (7/3/2021).

Berbagai spekulasi terkait isi wawancara terus berkembang di publik dan menjadi sorotan.

Terluka oleh kematian ibunya, Pangeran Harry yang berusia 36 tahun telah berjuang menjadi pusat perhatian kerajaan selama sebagian besar hidupnya.

Ketakutannya terhadap keamanan istrinya Meghan, kini telah membuatnya berselisih dengan keluarganya.

Sebagai Putra bungsu dari pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles dengan mendiang Puteri Wales Diana, Harry muda memiliki reputasi sebagai playboy yang putus asa melarikan diri dari “jubah” kerajaannya.

Setelah meninggalkan masa-masa anak-anaknya yang liar, sang pangeran tampaknya telah menemukan tempatnya dalam keluarga, bersama Meghan dan putranya Archie.

Tapi itu terbukti hanya menjadi jeda sementara dari “kekuatan” yang masih dia pandang bersalah atas kematian Diana.

Sejak tahun lalu, Harry dan Meghan membuat pengumuman mengejutkan. Keduanya menyerahkan tugas-tugas utamanya sebagai anggota kerajaan.

Mereka mengaku putus asa setelah pertempuran berulang kali dengan media Inggris, yang mengganggu keluarganya dan pertengkaran di balik tembok istana.

Pasangan itu pindah ke kota asli Meghan California, setelah sebelumnya tinggal di Kanada.

Bertekad mandiri secara keuangan tanpa uang pajak Inggris, pasangan ini mencetak kesepakatan komersial yang menguntungkan dengan Spotify dan Netflix.

Baru-baru ini, mereka juga mengumumkan tengah mengharapkan kehadiran anak kedua.

Tapi setahun setelah perpisahan itu, hubungan dengan keluarganya justru semakin memburuk. Bangsawan senior marah besar dengan wawancara "tell all" dengan Oprah Winfrey.

"Ada peran aktif yang dimainkan “The Firm” dalam mengabadikan kebohongan tentang kami," ungkap Meghan kepada Oprah dalam cuplikan wawancara tersebut. “The Firm” (entitas bisnis) yang dia maksud mengacu pada lingkaran dalam keluarga kerajaan.

Kerajaan Inggris mencabut semua gelar kehormatan Harry. Sebuah penyelidikan atas tuduhan penindasan yang dilakukan Meghan kepada staf kerajaan juga tengah dijalankan.

Baca juga: Bahas Kematian Putri Diana, Pangeran Harry Tak Ingin Sejarah Kembali Berulang

Nyaris depresi

Pangeran Henry Charles Albert David dari Wales lahir pada 15 September 1984. Dia adalah "cadangan" dari saudaranya William, yang suatu hari akan mewarisi takhta Kerajaan Inggris.

Keduanya menempuh pendidikan di sekolah elite Eton. Masa kecil mereka didominasi oleh pernikahan orang tua mereka yang berantakan. Kemudian kematian tragis Diana pada 1997.

Foto-foto yang diabadikan saat itu memperlihatkan bagaimana pangeran muda Inggris ini harus berjalan di belakang peti mati ibunya. Harry baru berusia 12 tahun, sementara saudara laki-lakinya berusia 15 tahun.

"Kehilangan ibu saya pada usia 12 tahun. Membuat saya menutup semua emosi selama 20 tahun terakhir. Itu memiliki efek yang cukup serius tidak hanya pada kehidupan pribadi saya tetapi juga pekerjaan saya," kata Harry.

Harry sempat menyebabkan kemarahan masyarakat Inggris pada 2005. Saat itu, foto-fotonya berpakaian kostum pasukan Nazi Afrika menjadi halaman depan pemberitaan.

Gambar tersebut diambil ketika dia masuk militer. Harry mengaku masa itu merupakan pelarian terbaik yang pernah dimilikinya, untuk menghindari perhatian publik yang konstan.

Setelah tur ke Afghanistan, dia meninggalkan angkatan bersenjata pada 2015. Dia mulai fokus pada tugas kerajaan, membangun kembali reputasinya melalui kerja amal dengan para veteran yang terluka dan advokasi untuk kesehatan mental, sebuah masalah yang dekat dengan hatinya.

Harry mengatakan Diana selalu ada dalam pikirannya. Dia pun telah memperjuangkan banyak kegiatan amal sang ibu, termasuk kampanye tes HIV untuk meningkatkan kesadaran.

Tetapi dia mengungkapkan perlu waktu lama baginya berjuang mengatasi kematian sang ibu dalam kecelakaan mobil di Paris. Bantuan profesional juga dia terima beberapa tahun yang lalu.

Dalam wawancara yang sangat jujur, pangeran pernah mengakui bahwa dia "nyaris depresi untuk banyak kesempatan."

Baca juga: Pengakuan Pangeran Harry: Mundur dari Tugas Kerajaan karena Media Inggris “Toxic”

Perang media

Babak bahagia dalam hidupnya dimulai pada Juli 2016, ketika dia bertemu Meghan Markle. Aktris televisi AS ras campuran ini, bertemu dengan sang pangeran dalam kencan buta yang dibuat oleh seorang teman.

Keduanya dengan cepat jatuh cinta. Mereka terikat karena minat yang sama dalam berbuat amal. Termasuk dalam Invictus Games, kejuaraan olahraga untuk personel militer yang terluka.

Harry dan Meghan menikah di Kapel Saint George di Kastil Windsor pada 19 Mei 2018. Pasangan ini meningkatkan harapan akan babak yang lebih modern dan beragam dalam kisah kerajaan Inggris.

Tapi mereka semakin menerima berita utama negatif. Terlebih yang menuntut perilaku lebih dari Meghan dan keretakan dengan William yang kemudian tidak dia sangkal.

Meghan baru-baru ini memenangkan kemenangan besar atas media. Dia berhasil menggugat surat kabar The Mail on Sunday karena melanggar privasi atas penerbitan surat yang dia tulis untuk sang ayah.

Itu adalah bab terakhir dalam perang Harry dengan pers tabloid, yang dia tuduh menjual kebohongan dan bahkan rasial terhadap istrinya.

Ditanya apakah Meghan menghadapi tekanan media yang sama dengan Diana, Harry menjawab: "Saya punya keluarga untuk dilindungi.”

"Aku tidak akan diintimidasi untuk memainkan permainan yang membunuh ibuku."

Baca juga: Pangeran William Jengkel dengan Tingkah Laku Pangeran Harry, Ada Apa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com