Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali Kunjungi Irak, Paus Fransiskus Serukan Kekerasan dan Ekstremisme Berakhir

Kompas.com - 06/03/2021, 07:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

BAGHDAD, KOMPAS.com - Paus Fransiskus menyerukan untuk diakhrinya kekerasan dan ekstremisme, dalam kunjungan pertamanya ke Irak.

Itu adalah perjalanan pertama Paus sejak dimulainya pandemi virus corona, seperti yang dilansir dari BBC pada Sabtu (6/3/2021).

Ketakutan terhadap Covid-19 dan ancaman keamanan membuat kunjungan Paus tersebut paling berisiko, tetapi pria 84 tahun itu bersikeras bahwa ia "terikat tugas".

Baca juga: Dewan Tetua Muslim: Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak Promosikan Perdamaian

Ia juga mengatakan bahwa komunitas Kristen Irak yang menyusut seharusnya memiliki peran lebih menonjol sebagai warga negara dengan hak, kebebasan, dan tanggung jawab penuh.

Dia berharap untuk mendorong dialog antaragama, bertemu ulama Muslim Syiah yang paling dihormati di Irak dan akan merayakan misa di stadium di Irbil utara.

Sekitar 10.000 personil Pasukan Keamanan Irak disediakan untuk keamanan Paus, ketika di sana juga sedang diberlakukan jam malam dan pembatasan jarak sosial sepanjang waktu untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Baca juga: Paus Fransiskus ke Irak, Ini Agendanya Selama 4 Hari

PM Irak Mustafa al-Kadhimi menyambut Paus di bandara dengan karpet merak, warga Irak dalam pakaian nasional dan lagu dari paduan suara yang sebagian besar tanpa masker.

Ratusan orang berbaris di jalan bandara saat konvoi Paus, yang didampingi oleh sepeda motor polisi, berangkat ke kota.

Namun, Paus terlihat pincang, menunjukkan bahwa kondisi linu panggulnya terus mengganggunya.

Baca juga: Paus Fransiskus Tiba di Irak, Begini Sambutan Untuknya...

Warisan Kristen yang kaya

Dalam pidato setelah disambut Presiden Irak Barham Salih, Paus Fransiskus mengatakan dia sangat senang bisa datang ke Irak, yang digambarkannya sebagai "tempat lahirnya peradaban".

"Semoga bentrokan bersenjata dapat dihentikan...semoga ada akhir dari tidnakan kekerasan dan ekstremis, faksi, dan intoleransi berakhir! seru Paus.

"Irak telah menderita dampak perang yang menghancurkan, bencana terorisme dan konflik sektarian yang sering didasarkan dalam fundamentalisme yang tidak mampu menerima hidup berdampingan dengan secara damai dari kelompok etnis dan agama yang berbeda," paparnya.

Baca juga: Pria Ini Temukan 2 Bongkahan Besar Muntahan Paus, Diyakini Berharga Rp 4,7 Miliar

Kemudian, ia berpendapat bahwa oran-orang Kristen di negara itu harus memiliki peran yang lebih besar dalam kehidupan bermasyarakat.

"Kehadiran orang-orang Kristen di tanah ini, dan kontribusi mereka bagi kehidupan bangsa, merupakan warisan yang kaya yang ingin terus mereka tempatkan untuk melayani semua," katanya.

Dia mengatakan keragaman Irak adalah "sumber daya yang berharga untuk digali, bukan halangan untuk dihilangkan".

Paus Fransiskus kemudian pergi untuk mengadakan Misa di gereja Katolik Suriah Our Lady of Salvation di Baghdad, yang menjadi sasaran serangan pada 2010 oleh para milisi yang menewaskan 52 orang Kristen dan polisi.

Baca juga: Umat Kristen di Irak Siapkan Hadiah untuk Paus Fransiskus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com