KOMPAS.com - Beredarnya rekaman kebrutalan yang dilakukan aparat Myanmar menjadi berita terpopuler dari kanal Global.
Selain itu, dukacita dirasakan seluruh rakyat Myanmar saat Kyal Sin, remaja yang ditembak junta militer, dimakamkan.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler dari Kompas.com edisi Jumat (5/3/2021) hingga Sabtu (6/3/2021).
Beredarnya rekaman kebrutalan yang dilakukan aparat Myanmar menuai kemarahan dan desakan agar dunia bertindak lebih keras.
Dalam video yang dibagikan di media sosial, tampak polisi menembak demonstran dari titik buta, mengejar, dan menyiksa pengunjuk rasa.
Rekaman itu beredar sehari setelah hari paling berdarah di Myanmar, ketika 38 orang pengunjuk rasa tewas pada Rabu (3/3/2021).
Anda dapat membaca berita ini selengkapya di sini.
Baca juga: Beredar Video Kebrutalan Aparat Myanmar, Dunia Diminta Bertindak
Massa berkumpul di Mandalay pada Kamis (4/3/2021) dalam upacara pemakaman gadis 19 tahun yang ditembak mati dalam protes anti- kudeta Myanmar sehari sebelumnya.
Remaja bernama Kyal Sin yang dijuluki sebagai "Angel" itu menggunakan kaus bertuliskan "Semua akan baik-baik saja" telah terbunuh.
Gelombang dukacita kepadanya membanjiri media sosial dan banyak yang menyebutnya sebagai pahlawan.
Bagaimana kabut dukacita yang kini menyelimuti rakyat Myanmar akibat kematian Kyal Shin? Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Dukacita Banjiri Upacara Pemakaman Kyal Sin, Remaja Myanmar yang Ditembak Junta Militer
Warga Selandia Baru diminta menghindari kawasan pantai, setelah muncul peringatan tsunami buntut tiga gempa menghantam Pasifik.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Hawaii mengatakan, gempa itu berada di region Pasifik Selatan.
"Gelombang tsunami mulai terlihat," ujar badan monitor AS itu, merujuk pada pengukur laut mendeteksi gelombang kecil di Nuku'alofa, Tonga, setinggi tiga sentimeter.
Pensaran dengan kelanjutan beritanya? Simak selengkapnya di sini.
Baca juga: 3 Gempa Guncang Pasifik, Peringatan Tsunami Muncul di Selandia Baru
Tentara dan polisi Myanmar mulai mengancam bakal menembak mati demonstran lewat aplikasi TikTok.
Pegiat hak digital Myanmar ICT for Development (MIDO) menuturkan, mereka menemukan lebih dari 800 video pro-militer yang menakuti massa.
"Ini hanyalah puncak dari gunung es," kata Direktur Eksekutif MIDO, Htaike Htaike Aung, menyebut ada ratusan video berisi ancaman langsung.
Berita ini dapat Anda baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Lewat TikTok, Tentara Myanmar Ancam Tembak Muka Para Demonstran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.