WELLINGTON, KOMPAS.com - Warga Selandia Baru diminta menghindari kawasan pantai, setelah muncul peringatan tsunami buntut tiga gempa menghantam Pasifik.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Hawaii mengatakan, gempa itu berada di region Pasifik Selatan.
"Gelombang tsunami mulai terlihat," ujar badan monitor AS itu, merujuk pada pengukur laut mendeteksi gelombang kecil di Nuku'alofa, Tonga, setinggi tiga sentimeter.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Halmahera Selatan, Tidak Berpotensi Tsunami
Di Selandia Baru, badan bencana setempat menuturkan ancaman terjangan gelombang laut diprediksi menghantam pesisir timur.
Terdapat laporan terjadi kepanikan di sejumlah kota, karena masyarakat berusaha untuk mencapai dataran lebih tinggi.
Selain "Negeri Kiwi", negara di Pasifik Selatan seperti Vanuatu dan Kaledonia Baru juga mendapat peringatan gelombang tinggi.
Negara-negara itu diprediksi bisa dihantam gelombang setinggi tiga meter, sementara negara Amerika Latin seperti Chile dan Peru bisa mendapat gelombang satu meter.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Instagram berharap, masyarakat berada dalam kondisi baik-baik saja.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Terjang Irian Jaya, 108 Orang Meninggal
Tiga gempa bumi itu dilaporkan menerjang pada pagi hari waktu setempat, dengan magnitudo berada di atas tujuh.
Yang paling kuat, bermagnitudo 8,1, tercatat pada pukul 08.30 dekat Kepulauan Kermadec, 1.000 km timur laut Selandia Baru.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan