Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Masih Ada Ancaman, Garda Nasional Diminta Menjaga Gedung Capitol 2 Bulan Lagi

Kompas.com - 05/03/2021, 20:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pasukan Garda Nasional AS mendapat perpanjangan tugas menjaga Gedung Capitol selama dua bulan lagi.

Kepolisian Capitol sendiri yang melayangkan permintaan ke Pentagon supaya penempatan 5.000 tentara itu diperpanjang.

Sembari menunggu permintaan itu ditinjau oleh Pentagon, Garda dilaporkan tengah mencari relawan untuk mengisi posisi.

Baca juga: Ada Ancaman Gedung Capitol Diterobos, DPR AS Batalkan Rapat

Kabar ini muncul buntut ketegangan yang terjadi di Washington DC pada Kamis (4/4/2021), bersumber dari laporan intelijen.

Dari laporan itu, terdapat sebuah grup milisi yang hendak melakukan penyerbuan lagi ke Gedung Capitol.

Plot itu muncul dari teori QAnon, yang menerangkan Donald Trump akan mengambil alih lagi Gedung Putih pada 4 Maret.

Jika Pentagon menolak memberikan perpanjangan, maka 5.000 tentara Garda Nasional akan ditarik pada 12 Maret.

Dilansir Russian Today, sejumlah anggota Kongres AS sudah menyuarakan sikap kontra akan keberadaan militer.

Elissa Slotkin, anggota DPR AS asal Michigan menyatakan, mereka tak bisa terus-terusan bergantung pada Garda.

Baca juga: Ada Kabar Trump Bakal Jadi Presiden Lagi, Gedung Capitol Dijaga Ribuan Tentara

Jurnalis The Hill Saagar Snjeti menulis di Twitter, dia tak bisa membayangkan Washington DC berubah menjadi zona hijau.

"Ini merupakan reaksi berlebihan yang konyol, sia-sia, dan mahal. Anda seharusnya berpikir seperti saya," ujar dia.

Slotkin mengatakan, Kepolisian Capitol sudah memberi tahu Kongres agar memasang pagar runcing selama beberapa bulan.

Sementara Kementerian Dalam Negeri menyatakan, mereka bersiaga terhadap ancaman kekerasan ekstremis hingga April.

Baca juga: Puluhan Garda Nasional AS di Gedung Capitol Jatuh Sakit Gara-gara Daging Mentah yang Disajikan

Sebab, sampai saat ini masih ditemukan percakapan di internet yang dilakukan oleh terduga kelompok ekstremis.

Gedung Capitol sendiri berada dalam barikade sejak 6 Januari, ketika pendukung Trump menyerbu masuk.

Masuknya massa pro-Trump adalah demi menggagalkan sertifikasi kemenangan kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com