Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Atlet Olimpiade Tidak Punya Rumah Sudah 4 Tahun Tidur di Kuburan

Kompas.com - 02/03/2021, 15:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Star

LONDON, KOMPAS.com - Seorang mantan perenang Tim GB (Tim Olimpiade Inggris) sekarang menjadi tunawisma dan tidur di kuburan gereja.

Laranie McHendrie Decaire mewakili negaranya dalam kompetisi olahraga sedunia pada 1980-an. Dia menghabiskan malamnya di jalanan London selama empat tahun terakhir.

MyLondon melaporkan wanita berusia 64 tahun ini juga pernah bekerja sebagai pengasuh dan pekerja sosial di luar negeri. Dia mengungkapkan dunianya terbalik ketika dia pensiun di Inggris pada akhir 1980-an.

“Sayangnya saya kehilangan uang (jaminan pensiun) saya. Saya berakhir dalam situasi saya sebenarnya karena perubahan dalam sistem, pencurian dan penipuan dan hal-hal lain seperti itu,” kata nya mengutip Daily Star.

Laranie mengaku telah membayar ke sistem jaminan sosial mungkin sejak usia 14 tahun. Dia sudah mulai mencari uang dalam berbagai jenis pekerjaan sejak masih di sekolah, di usia 11 tahun.

"Tapi mereka mengubah usia pensiun, sekarang menjadi 66 tahun. Jadi dua sistem pensiun yang saya bayarkan dipindahkan, sekarang saya tidak memenuhi syarat untuk itu.”

"Ini adalah dunia yang sama sekali berbeda sekarang - di mana Anda menantikan masa pensiun Anda dan Anda membayar ke dalam sistem, dan itu diambil dari Anda."

Baca juga: Tunawisma di Rusia Mulai Diberi Vaksin Covid-19

Laranie kehilangan apartemen, harta benda, dan uangnya. Tetapi dia tidak bisa mendapatkan bantuan apa pun dari sistem jaminan sosial Inggris.

Dia tidak memenuhi kriteria ketat yang dibuat untuk program perumahan sosial dan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan.

Mantan perenang itu diberitahu jika dia ingin menerima semacam tunjangan, dia secara hukum harus membayarnya kembali ketika uang pensiun itu dibayarkan.

Laranie menambahkan: "Saya tidak mencentang kotaknya (dalam formulir persyaratan). Saya bertekad untuk melakukan apa yang diperlukan sistem.”

"Tapi saya tidak menyerah pada kebohongan, itu bertentangan dengan moral dan keyakinan saya. Jadi selama empat tahun terakhir, saya sama sekali tidak punya uang."

Vicki dan Monica White, yang menjadi sukarelawan untuk amal tunawisma Under One Sky (UOS), telah mencoba mengeluarkan Laranie dari jalanan.

Tetapi bahkan untuk mendapatkan tiket bus gratis mereka harus berjuang, karena wanita 64 tahun itu tidak memiliki alamat tempat tinggal, yang harus didaftarkan saat pembelian.

Baca juga: Dampak Covid-19 Jadikan Eropa Seperti Negara Komunis dengan Ratusan Tunawisma

Vicki mengatakan mantan perenang itu "hampir tidak pernah mengeluh" dan tidak menyentuh alkohol atau obat-obatan.

"Dia bahkan tidak mengumpat, dan keyakinannya telah membuatnya tetap kuat. Tetapi wanita seusianya sama sekali tidak boleh berada di jalanan," tambahnya.

"Sayangnya, tanah airnya telah mengecewakannya dan sistemnya mengecewakan Laranie, dan banyak orang seperti dia."

Jumlah orang yang secara permanen hidup liar di jalanan London meningkat hampir seperempat dalam tiga bulan menurut data yang dikutip Daily Star.

Ada 412 orang yang tinggal di jalan-jalan di ibu kota antara Oktober dan Desember 2020, dibandingkan dengan 336 orang selama tiga bulan sebelumnya.

Terlepas dari situasinya, Laranie berkata: "Saya sangat diberkati bahwa masa lalu dan orang-orang dalam hidup saya telah membuat saya cukup kuat untuk menanggung ini. Saya hanya berharap di masa depan segala sesuatunya dapat menjadi lebih baik untuk semua orang."

Baca juga: Tunawisma di India Ditemukan Tewas dengan Jantung Membatu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com