Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dakwaan Kriminal untuk Suu Kyi Ditambah Dua

Kompas.com - 02/03/2021, 06:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Aung San Suu Kyi pemimpin de facto Myanmar yang digulingkan militer dalam kudeta, mendapat 2 dakwaan kriminal tambahan.

Dakwaan itu dijatuhkan kepadanya dalam sidang yang ia hadiri melalui video pada Senin (1/3/2021).

Sebelumnya Suu Kyi (75) didakwa pidana karena memiliki walkie-talkie tanpa izin, serta melanggar pembatasan virus corona dengan berkampanye jelang pemilu tahun lalu.

Baca juga: Dakwaan Aung Suu Kyi Ditambah Lagi, Kali Ini Pakai Hukum Pidana Era Kolonial

Kemudian sekarang ia dituduh melanggar undang-undang komunikasi, serta hendak memicu keresahan publik, kata pengacaranya Khin Maung Zaw.

"Kami tak bisa memastikan berapa banyak lagi kasus yang akan dihadapi Daw Aung San Suu Kyi dalam periode ini," katanya kepada para wartawann di Naypyidaw, dikutip dari AFP.

Suu Kyi tidak terlihat di depan publik sejak ditahan pada 1 Februari, dan kemunculannya di sidang terjadi saat demo kudeta Myanmar memanas.

Sedikitnya 18 orang tewas pada Minggu (28/2/2021) setelah tentara dan polisi menembaki demonstran di kota-kota Myanmar, menurut PBB yang mengutip informasi stafnya sendiri.

Baca juga: Hari Paling Berdarah sejak Kudeta Militer Myanmar, 18 Orang Tewas dalam Sehari

Lalu tv negara MRTV Senin malam melaporkan, lebih dari 1.300 orang ditangkap dan 11 orang tewas pada Minggu malam.

Mereka menambahkan bahwa aparat keamanan sudah diperintahkan untuk tidak menggunakan peluru tajam kepada pengunjuk rasa.

Selama Aung San Suu Kyi ditangkap ia berstatus tahanan rumah di ibu kota Naypyidaw, kota terpencil yang dibangun khusus oleh junta militer Myanmar sebelumnya.

Militer Myanmar merasa benar telah melakukan kudeta, dengan menuduh terjadi kecurangan pada pemilu tahun lalu yang dimenangkan partai National League for Democracy (NLD)-nya Suu Kyi secara telak.

Baca juga: Kudeta Myanmar: Mengapa Indonesia Diharapkan Membantu Mengatasi Krisis Politik Sahabat Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com