Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Selandia Baru Gelar Konser Besar Saat Pandemi Covid-19

Kompas.com - 19/02/2021, 12:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru menggelar konser besar di Waitangi, 16 Januari 2021, saat negara-negara lain masih berjibaku melawan pandemi Covid-19

Tak hanya sekali, konser akbar juga kembali dihelat pada 13 Februari lalu saat band Six60 menghibur penonton di ibu kota Wellington.

Situsweb majalah NME Magazine pada 18 Januari mewartakan, konser di Waitangi dihadiri sekitar 20.000 penonton.

Kemudian dalam foto-foto Associated Press (AP), arena konser band Six60 di Wellington terlihat dipadati ribuan orang tanpa social distancing.

Semua konser itu sudah mendapat izin, tidak ilegal.

Baca juga: Tiga Kasus Baru Infeksi Covid-19 di Selandia Baru, Uji Genomik Dilakukan

Tantowi Yahya Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Kerajaan Tonga mengungkapkan, keberhasilan "Negeri Kiwi" bisa menggelar konser saat pandemi adalah kesuksesan menangani virus corona.

"Community case (kasus penularan lokal) sangat rendah, sehingga pemerintah berani menurunkan ke level one," ucap Tantowi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (19/2/2021).

Kakak Helmy Yahya itu merujuk pada tingkat kedaruratan pandemi di Selandia baru yang terdiri dari 4 level.

Level 4 adalah yang tertinggi yaitu lockdown, di bawahnya level 3 semi-lockdown seperti penutupan sekolah, dan level 1 berupa kehidupan sehari-hari yang hampir normal.

Baca juga: Tidak Pakai Dasi Pemimpin Partai Maori Selandia Baru Dikeluarkan dari Parlemen

Tantowi Yahya, Ketua Panitia Penyelenggara PE 2021 yang juga adalah Dubes LBBP RI untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Nieu.DOK PACIFIC EXPOSITION Tantowi Yahya, Ketua Panitia Penyelenggara PE 2021 yang juga adalah Dubes LBBP RI untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Nieu.
"Sudah tidak pakai masker, tidak ada batasan massa, karena sudah normal, sudah seperti kehidupan sehari-hari," papar Tantowi.

Ia melanjutkan, untuk masker saat ini masih dipakai hanya di transportasi umum dan pesawat.

Oleh karena itu, konser-konser pun bisa digelar di Selandia Baru. Tantowi berkata, selain konser Six60 ada banyak konser-konser lainnya di negara pimpinan PM Jacinda Ardern tersebut.

"Tapi khusus musisi lokal, karena yang asing tidak boleh datang," terangnya.

Selandia Baru sekarang masih menutup pintu dari pendatang luar negeri untuk menekan kasus impor Covid-19.

Baca juga: Indonesia Akan Kembali Gelar Ekspo Terbesar di Pasifik

Kasus baru terpusat di Auckland

Kompas.com pada 15 Februari memberitakan, kota Auckland di-lockdown oleh PM Ardern karena muncul 3 kasus baru virus corona di sana.

Mengenai hal tersebut, Dubes Tantowi menerangkan bahwa kasus baru terpusat di Auckland karena merupakan pintu masuk warga negara asing (WNA).

PM Selandia Baru Jacinda Ardern saat berbicara di konferensi pers yang digelar bersama PM Australia Scott Morrison, di Admiralty House, Sydney, Australia, 28 Februari 2020.REUTERS/LOREN ELLIOTT PM Selandia Baru Jacinda Ardern saat berbicara di konferensi pers yang digelar bersama PM Australia Scott Morrison, di Admiralty House, Sydney, Australia, 28 Februari 2020.
Lalu untuk menangani varian baru virus corona yang sudah masuk Selandia Baru, dubes yang menjabat sejak Maret 2017 itu mengatakan, pemerintah sangat waspada.

"Tingkat kewaspadaan ditingkatkan, dan masyarakat dianjurkan menaati protokol kesehatan."

Baca juga: Ada 3 Kasus Covid-19, PM Selandia Baru Lockdown Kota Auckland

Dalam kesempatan terpisah sebelumnya, Tantowi berkata ke Kompas.com bahwa pandemi Covid-19 di Selandia Baru ditangani oleh "Team of 5 Million", yang artinya setiap anggota masyarakat menjadi bagian dalam penanggulangan kasus.

Selain itu, di Selandia Baru komunikasi ke masyarakat berlangsung secara transparan, teratur dan dilakukan oleh orang yang sama, yaitu Perdana Menteri Jacinda Ardern dan pihak Kementerian Kesehatan.

"Dalam hal ini di Selandia Baru dilakukan oleh PM dan Dirjen Kesehatan. Ini berujung pada kepercayaan dan keyakinan masyarakat kepada pemerintah," ujar Tantowi.

"Tidak banyak yang pegang dan bicara di publik tentang Covid-19, sehingga ada kesamaan langkah dan kepastian peraturan," ungkapnya.

Baca juga: Dubes Tantowi Yahya Beberkan Resep Selandia Baru Sukses Tangani Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com