Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Migran Terluka karena Panjat Tembok Trump, Patroli Perbatasan AS Dituding Lalai

Kompas.com - 16/02/2021, 17:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

Namun Patroli Perbatasan AS mengklaim tak satu pun dari mereka terluka saat ditemukan oleh petugas, menurut catatan agensi.

Sosa sedang bersiap dengan adanya banjir migran karena jumlah pandemi virus corona terus memburuk di Amerika Latin.

Para migran yang ingin lepas dari kondisi putus asa di negaranya, berharap pemerintahan baru AS oleh Joe Biden dapat lebih menyambut mereka.

Bulan lalu, pasukan keamanan Guatemala membubarkan karavan besar migran Honduras. Tetapi sepertiga dari kelompok tersebut dilaporkan melanjutkan perjalanan mereka menuju perbatasan AS. Mereka berharap akan ada kehidupan baru di AS.

Biden pekan lalu mengumumkan menghentikan perintah darurat nasional yang dikeluarkan oleh pendahulunya. Presiden AS ke-46 itu menyatakan "tidak ada lagi dollar pembayar pajak AS yang dialihkan untuk membangun tembok perbatasan."

Inisiatif baru presiden berupaya memproses kasus 25.000 pencari suaka, memungkinkan kelompok migran pertama dibawa ke AS pada awal pertengahan Mei.

Baca juga: Kondisi Honduras Memprihatinkan, Lebih dari 8.000 Orang Nekat Migrasi ke AS Melalui Perbatasan Guatemala

"Tindakan terbaru ini merupakan langkah lain dalam komitmen kami untuk mereformasi kebijakan imigrasi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai bangsa kami," kata Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas.

Namun, kata dia, khusus di perbatasan kendala kapasitas tetap serius. Jadi perubahan akan memakan waktu. Individu yang tidak memenuhi syarat di bawah fase awal ini harus menunggu instruksi lebih lanjut dan tidak melakukan perjalanan ke perbatasan.

“Karena pandemi saat ini, aturan pembatasan di perbatasan tetap diberlakukan seperti sebelumnya." terangnya.

Newsweek menghubungi Bea Cukai dan Patroli Perbatasan AS untuk komentar lebih lanjut tetapi tidak mendapat tanggapan sebelum dipublikasikan.

Baca juga: Biden Hentikan Pendanaan Pembangunan Tembok Perbatasan Era Trump

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com