Namun Patroli Perbatasan AS mengklaim tak satu pun dari mereka terluka saat ditemukan oleh petugas, menurut catatan agensi.
Sosa sedang bersiap dengan adanya banjir migran karena jumlah pandemi virus corona terus memburuk di Amerika Latin.
Para migran yang ingin lepas dari kondisi putus asa di negaranya, berharap pemerintahan baru AS oleh Joe Biden dapat lebih menyambut mereka.
Bulan lalu, pasukan keamanan Guatemala membubarkan karavan besar migran Honduras. Tetapi sepertiga dari kelompok tersebut dilaporkan melanjutkan perjalanan mereka menuju perbatasan AS. Mereka berharap akan ada kehidupan baru di AS.
Biden pekan lalu mengumumkan menghentikan perintah darurat nasional yang dikeluarkan oleh pendahulunya. Presiden AS ke-46 itu menyatakan "tidak ada lagi dollar pembayar pajak AS yang dialihkan untuk membangun tembok perbatasan."
Inisiatif baru presiden berupaya memproses kasus 25.000 pencari suaka, memungkinkan kelompok migran pertama dibawa ke AS pada awal pertengahan Mei.
"Tindakan terbaru ini merupakan langkah lain dalam komitmen kami untuk mereformasi kebijakan imigrasi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai bangsa kami," kata Sekretaris Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas.
Namun, kata dia, khusus di perbatasan kendala kapasitas tetap serius. Jadi perubahan akan memakan waktu. Individu yang tidak memenuhi syarat di bawah fase awal ini harus menunggu instruksi lebih lanjut dan tidak melakukan perjalanan ke perbatasan.
“Karena pandemi saat ini, aturan pembatasan di perbatasan tetap diberlakukan seperti sebelumnya." terangnya.
Newsweek menghubungi Bea Cukai dan Patroli Perbatasan AS untuk komentar lebih lanjut tetapi tidak mendapat tanggapan sebelum dipublikasikan.
Baca juga: Biden Hentikan Pendanaan Pembangunan Tembok Perbatasan Era Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.