Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlahnya Terus Meningkat, Seperti Apa Nasib Kuda Nil Pablo Escobar di Masa Depan?

Kompas.com - 15/02/2021, 15:48 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Banyak orang bertanya, mengapa hal itu bisa terjadi? Castelblanco-Martínez menjawab, "Bayangkan ada sebuah kota berpenduduk 50 orang dan vasektomi dilakukan hanya pada 1 pria dan dalam 2 tahun 1 orang pria lainnya, jelas saja itu tidak akan mengontrol reproduksi seluruh penduduk."

Baca juga: Sinopsis Escobar: Paradise Lost, Ketika Cinta Dihadapkan dengan Kartel Narkoba

Perkiraan populasi kuda nil saja baru dilakukan para ilmuwan tahun lalu setelah seekor hewan mengejar dan melukai seorang petani miskin. Studi mereka dipublikasikan di jurnal Biological Conservation pada Januari.

Kajian lain dilakukan tahun lalu oleh beberapa peneliti dari University of California, San Diego, Amerika Serikat (AS).

Mereka menemukan bahwa para kuda nil itu telah mengubah kualitas air di mana mereka banyak menghabiskan waktu berendam dan membuang kotoran.

Menurut Castelblanco-Martinez dengan populasi kuda nil yang terus meningkat, mereka bisa mengancam hewan lain seperti lembu laut, mamalia air yang mirip dugong.

Pada 1980, Pablo Escobar telah memindahkan 3 kuda nil betina dan 1 kuda nil jantan ke propertinya yang seluas 2.225 hektar, Hacienda Napoles Park.

Baca juga: 5 Bos Kartel Narkoba Terkaya Sepanjang Sejarah, dari Pablo Escobar hingga Ochoa Bersaudara

Setelah dia tewas usai baku tembak dengan pihak berwenang pada 1993, kebanyakan hewan itu direlokasi dan ada juga yang mati.

Adapun kuda nil lain terlantar di properti Escobar karena persoalan biaya dan logistik yang berkaitan dengan pemindahan 3 ton hewan liar itu. 

Kawanan kuda nil itu tumbuh dan berkembang biak pesat di wilayah subur yang terletak di antara Medellin dan ibu kota Kolombia, Bogota.

Mereka tinggal di daerah sekitar Rio Magdalena, Sungai Mississippinya Kolombia, menghabiskan sebagian besar hari mereka di danau dan saluran air.

Pada malam hari mereka berkeliaran di padang rumput yang tak berujung. Tidak seperti di Afrika, habitat asli mereka, mereka tidak memiliki predator alami di Kolombia.

Baca juga: Kekayaan Pablo Escobar, Raja Kokain dan Robin Hood Kolombia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com