Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Shi Zhengli, Wanita Kelelawar Ahli Peneliti Virus Corona

Kompas.com - 13/02/2021, 00:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

"Selama interaksi dengan para ilmuwan di laboratorium Institut Virologi Wuhan, mereka mencatat laboratorium baru memiliki kekurangan serius teknisi dan penyelidik terlatih yang diperlukan untuk mengoperasikan laboratorium dengan penahanan tinggi ini dengan aman," menurut ke 19 Januari 2018, kabel diplomatik yang diperoleh The Washington Post.

Baca juga: Tak Puas dengan Laporan WHO, AS Akan Teliti secara Independen Asal-usul Covid-19

Peringatan virus lainnya

Shi Zhengli, telah lama mengingatkan negara-negara perlu meningkatkan penelitian penyakit zoonosis, yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Melansir 7News pada Mei 2020, Shi mengatakan negara-negara harus membagikan temuan mereka secara transparan dalam persiapan untuk wabah lebih lanjut dari jenis virus baru. Menurutnya, virus baru sedang ditemukan bahkan ketika dunia terus memerangi pandemi saat ini.

“Jika kita ingin mencegah manusia dari wabah penyakit menular berikutnya, kita harus belajar terlebih dahulu tentang virus tak dikenal yang dibawa oleh hewan liar di alam dan memberikan peringatan dini,” katanya kepada CHTN.

“Jika kita tidak mempelajarinya, kemungkinan akan ada wabah lain.”

Dia kemudian mengakui awalnya khawatir virus itu bisa bocor secara tidak sengaja dari laboratoriumnya. Namun, kemudian dia merasa sangat lega ketika ditetapkan bahwa urutan genetik Covid-19 tidak cocok dengan yang dipelajari sebelumnya.

Tapi dia terus dirundung rumor dan teori konspirasi.

Shi mengatakan kepada Scientific American bahwa dia sedih karena cerita-cerita itu terus berlanjut di internet dan di outlet media besar. Terlebih saat pemerintahan AS sebelumnya khususnya Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo terus menyuarakan bahwa virus itu berasal dari dalam Institut Virologi Wuhan.

“Tapi misinya harus terus berjalan,” katanya.

“Apa yang kami temukan hanyalah puncak gunung es. Coronavirus yang dibawa kelelawar akan menyebabkan lebih banyak wabah. Kita harus menemukan mereka sebelum mereka menemukan kita.” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com