MOSKWA, KOMPAS.com - Jet tempur Rusia dilaporkan menyapu tempat persembunyian ISIS melalui 95 serangan udara dalam 24 jam terakhir.
Dalam video yang dirilis angkatan udara, nampak pesawat udara membombardir markas kelompok itu yang berlokasi di sebuah gurun.
Serangan kilat dari udara itu terjadi setelah Moskwa melihat adanya peningkatan dalam aktivitas sel tidur ISIS dua tahun terakhir.
Baca juga: 11 Pasukan Hashed al-Shaabi Tewas Diserang ISIS di Irak
Bombardir jet tempur Rusia itu muncul setelah pada awal pekan ini, empat tentara Suriah tewas dan 10 lainnya terluka dalam sebuah penyergapan.
Harian Asharq al-Awsat melaporkan, ISIS mengeklaim menjadi dalang dari serangan yang berlangsung di jalanan antara Deir Ezzor ke Palmyra.
Saat itu, pasukan pemerintah baru saja memulai operasi militer utama untuk mengamankan rute strategis dan area yang mengelilinginya.
Pihak keamanan Suriah menyatakan, mereka mengidentifikasi adanya persembunyian ISIS di gurun kawasan Provinsi Homs.
Pesawat tempur "Negeri Beruang Merah" kemudian terbang dan menggelar 95 serangan udara. Menghancurkan bangunan dan kendaraan yang dipakai menyerang.
"Pasukan Rusia mendeteksi dan secara efektif meratakan fasilitas ISIS," demikian laporan situs nasionalis Russian Spring.
Baca juga: ISIS Klaim 2 Bom Bunuh Diri di Baghdad yang Tewaskan 32 Orang
Di video yang dirilis Kremlin, nampak sejumlah bangunan di gurun berada dalam bidikan jet tempur sebelum ledakan terjadi.
"Angkatan Udara Rusia dengan cepat menemukan dan menghancurkan sarang teroris, dan truk pikap yang menghancurkan pasukan Suriah," ulas situs itu.
Organisasi pemantau Observasi untuk HAM Suriah melaporkan, bombardir itu terjadi di segitiga Aleppo-Raqqa-Hama, dan jalanan Deir Ezzor ke Homs.
Dilansir The Sun Rabu (27/1/2021), milisi Al-Quds yang didukung Iran bergabung bersama Damaskus dan berpatroli menyasar markas ISIS yang lain.
Sepekan lalu, Rusia juga melakukan serangan udara hingga 40 kali terhadap markas Daesh (akronim ISIS dalam bahasa Arab).
Baca juga: ISIS Serang Konvoi Militer Nigeria, 13 Tentara Tewas
Serangan itu difokuskan di Aleppo, Hama, serta Raqqa setelah 10 serdadu Rusia tewas dalam ledakan ranjau.
Ketika memproklamirkan diri sebagai kekhalifahan pada Juni 2014, kelompok itu menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak.
Koalisi internasional yang dipimpin AS kemudian menggelar operasi militer, dengan tekanan juga dilakukan oleh Iran.
Wilayah kekuasaan pun berangsur-angsur mengecil dengan Maret 2019, benteng terakhir mereka di Baghouz direbut oleh koalisi internasional.
Baca juga: Pemerintah Tunjukkan Video Anggota FPI Berbaiat ke ISIS, Jadi Pertimbangan Pembubaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.