Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Uji Coba Bus Tanpa Pengemudi, Tarifnya Cuma Rp 2.000

Kompas.com - 28/01/2021, 16:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura pekan ini meluncurkan uji coba self-driving bus atau bus tanpa pengemudi.

Negara tetangga Indonesia tersebut memakai teknologi yang dikembangkan di dalam negeri buatan ST Engineering, dan mengundang perusahaan-perusahaan asing untuk mencobanya.

Uji coba ini berlangsung tiga bulan, dan penumpang dapat memesannya melalui aplikasi.

Baca juga: Warga Lansia di Singapura Mulai Divaksinasi Massal Covid-19

Bus akan berkeliling di pusat bisnis berteknologi tinggi Science Park selama berjam-jam di luar jam sibuk.

Melansir AFP pada Kamis (28/1/2021), untuk menjajal bus tanpa pengemudi ini penumpang hanya perlu merogoh kocek 0,2 dollar Singapura (Rp 2.000).

Ini bukan uji coba self-driving bus pertama di Singapura, tetapi yang pertama mengenakan biaya.

Baca juga: Unik, Singapura Rayakan Imlek secara Drive-Thru

Tampilan belakang bus tanpa pengemudi atau self-driving bus buatan ST Engineering, saat berangkat dari lokasi penjemputan di Singapore Science Park 2 menuju stasiun MRT Haw Par Villa, Singapura, pada Selasa (26/1/2021).AFP PHOTO/ROSLAN RAHMAN Tampilan belakang bus tanpa pengemudi atau self-driving bus buatan ST Engineering, saat berangkat dari lokasi penjemputan di Singapore Science Park 2 menuju stasiun MRT Haw Par Villa, Singapura, pada Selasa (26/1/2021).
Uji coba bus tanpa pengemudi pertama di Singapura dilakukan pada 2015, kemudian tes mobil penyapu jalan tanpa sopir diluncurkan awal tahun ini.

Meski sangat canggih, pengemudi tetap berada di dalam bus untuk berjaga-jaga bila ada kendala dan jika harus dikemudikan secara manual.

Khor Jing Qian pelajar berusia 23 tahun yang naik bus ini untuk menghadiri wawancara beasiswa pada Rabu (27/1/2021) mengatakan, perjalanan sekitar 10 menit yang dirasakannya nyaman dan mudah.

Baca juga: Buka Pijat Plus-plus Saat Lockdown, Kakek di Singapura Diringkus Polisi

"Tidak biasa melihat pengemudi bus tidak menyetir, tapi saya pernah mendengar teknologi semacam ini, saya pernah melihatnya sebelumnya, jadi saya rasa ini cukup inovatif dan pasti menuju masa depan," katanya kepada AFP.

Bus ini juga beroperasi di wilayah lain dengan jadwal tetap sebagai bagian dari uji coba, menurut keterangan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.

Baca juga: Netizen Malaysia Iri Vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan Singapura Lebih Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com