Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Malaysia Bagikan Kisah Pengalaman Vaksinasi di Singapura

Kompas.com - 18/01/2021, 07:24 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Para pekerja Malaysia di Singapura telah mulai divaksinasi Pfizer-BioNTech, vaksin Covid-19, lapor media Malaysia.

Seperti yang diwartakan Kompas.com sebelumnya, banyak netizen Malaysia mengungkapkan betapa mereka 'iri' karena Singapura dan Indonesia sudah menerima vaksin lebih dulu.

Namun, beberapa warga Malaysia yang tinggal di Singapura dan bekerja di sana rupanya sudah mendapatkan vaksin. Mereka yang sudah divaksinasi itu lalu menceritakan pengalaman mereka.

Pengalaman mereka dibagi di sebuah grup media sosial Facebook bertajuk 'Malaysia-Singapore Border Crossers'. 

Baca juga: Netizen Malaysia Iri Vaksinasi Covid-19 di Indonesia dan Singapura Lebih Cepat

Dikutip dari Bernama, salah satu warga Malaysia, Imra Astata Ibrahim mengatakan bahwa dia tidak ragu divaksin bersama 10 temannya.

Imra juga menjelaskan bahwa dia dan kawan-kawannya telah diberi informasi terkait kemungkinan efek samping dari vaksin.

"Sejauh ini saya dan teman-teman dalam keadaan sehat setelah menerima suntikan. Baru pada hari pertama, saya memang merasakan sedikit mati rasa dan nyeri di area suntikan," ungkap Imra.

Imra menambahkan bahwa dia menerima suntikan pertama pada 13 Januari dan akan menerima dosis kedua setelah 21 hari.

Dia juga berharap agar vaksin ini memudahkan siapapun yang harus bolak-balik antara Johor, Malaysia dan Singapura sehingga mampu memfasilitasi pergerakan penumpang yang divaksinasi.

Imra kini tinggal di kontrakannya di Jurong West dan terakhir tiba di Singapura pada 24 September lalu.

Baca juga: India Gunakan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri untuk Vaksinasi Massal Mulai Juli

Pekerja migran masuk prioritas di Singapura

Menurut Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), sektor konstruksi, kelautan dan pengolahan serta para pekerja migran masuk dalam prioritas vaksinasi Covid-19.

Mereka semua telah diidentifikasi sebagai pekerja yang punya risiko menyebarkan Covid-19 dengan penularan yang sangat tinggi.

Para pekerja migran di Singapura akan mendapatkan vaksin secara gratis, ungkap Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan dikutip CNCB Asia.

Menurut Vivian, "Dari perspektif profesional dan medis, manusia yang tinggal di Singapura adalah manusia yang sama-sama berisiko tertular atau menulari orang lain. Jadi inilah alasan mengapa kami tidak melakukan diskriminasi atas dasar kebangsaan, untuk semua orang yang berdomisili, tinggal, dan bekerja, di Singapura. "

Vivian menambahkan, “Kami sudah umumkan [bahwa vaksin] akan digratiskan. Untuk menjawab pertanyaan Anda tentang TKA [tenaga kerja asing], mereka akan mendapat akses vaksin dengan syarat yang sama dengan masyarakat lokal kita, artinya gratis, dan prioritasnya ada pada dasar risiko dan kebutuhan."

Baca juga: Terima Vaksin Covid-19, PM Singapura Serukan Warganya agar Divaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com