Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Korea Utara Membelot ke Korsel Sejak 2019, Baru Ketahuan Sekarang

Kompas.com - 25/01/2021, 13:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Duta Besar Korea Utara untuk Kuwait yang merupakan diplomat senior di negara itu, dilaporkan telah membelot ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Laporan pada Senin (25/1/2021) itu menyebut Ryu Hyun Woo tiba di Korsel pada September 2019 untuk mencari suaka, menurut harian Maeil Business.

Keberadaannya dirahasikan dan baru terkuak sekarang, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut.

Baca juga: [Cerita Dunia] Otto Warmbier dan Liburan ke Korut yang Berujung Maut

Sekitar 30.000 warga Korea Utara membelot ke Korea Selatan, berpindah dari rezim komunis untuk menghindari penindasan dan kemiskinan.

Banyak di antara mereka yang berhasil lolos dari penjagaan dengan memanfaatkan keroposnya perbatasan dengan China.

Pembelotan oleh pejabat jarang terjadi, tetapi kasus Ryu terjadi hanya dua bulan setelah mantan Plt Dubes Korut untuk Italia, Jo Song Gil, membelot juga ke Korsel.

Baca juga: Kim Jong Un Ancam Beri Hukuman bagi Warga Korut yang Sisakan Makanan

"Saya membelot karena ingin masa depan anak saya lebih baik," tulis Maeil Business mengutip ucapan Ryu.

Dia menjabat duta besar sementara pada September 2017, setelah Kuwait mendepak So Chang Sik ketika negara Teluk itu mengadopsi resolusi PBB atas program senjata Pyongyang.

Menurut laporan-laporan yang dihimpun AFP, Ryu adalah menantu Jon Il Chun, mantan kepala Kantor 39 yang mengelola dana rahasia pimpinan Korea Utara.

Tae Yong Ho pembelot terkenal lainnya yang kabur dari tugasnya sebagai Dubes Korut untuk Inggris pada 2016, menggambarkan Ryu sebagai bagian elite inti Pyongyang.

Tae Yong Ho sendiri tahun lalu terpilih sebagai anggota parlemen oposisi Korea Selatan.

Baca juga: Di Korea Utara, Menonton Drakor Bisa Dipenjara 15 Tahun

"Tidak peduli betapa istimewanya hidup Anda di Korea Utara, pikiran Anda berubah ketika pergi ke luar negeri dan membuat perbandingan," lanjut Tae.

Korut memperketat penjagaan perbatasan sebagai upaya pencegahan virus corona.

Akan tetapi Tae mengatakan, Kim Jong Un tidak akan bisa menghentikan hasrat rakyatnya yang merindukan kebebasan untuk pergi ke Korea Selatan selamanya.

Hubungan antar-Korea membeku sejak gagalnya KTT Hanoi antara Donald Trump dengan Kim Jong Un pada 2019.

KTT saat itu membahas apa yang akan diberikan Korut sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi.

Baca juga: 12 Negara Tanpa Kasus Covid-19, Ada Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com