Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Ini Ingin Bendung "Kekuatan” Perusahaan Media Sosial Raksasa karena “Sensor” Trump

Kompas.com - 18/01/2021, 17:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pekan lalu bahwa penangguhan permanen akun media sosial Trump dapat "bermasalah" pada pembatasan kebebasan berpendapat, menurut juru bicaranya.

"Hak fundamental ini dapat diintervensi. Tetapi menurut hukum dan dalam kerangka yang ditentukan oleh legislator, ini tidak sesuai dengan keputusan manajemen platform media sosial," kata Steffen Seibert kepada wartawan di Berlin, Senin (11/1/2021).

Di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro, sekutu utama Trump, telah mempromosikan perusahaan media sosial saingan seperti Parler dan Telegram.

Baca juga: Twitter Tangguhkan 70.000 Akun Penyebar Teori Konspirasi

Aktivis politik seperti Alexei Navalny dari Rusia dan Ai Weiwei dari China juga mengkritik tindakan terhadap Trump. Mereka membandingkannya dengan penyensoran yang mereka lihat di negara-negara otoriter.

Sementara aktivis Iran telah menyarankan bahwa jika Trump dilarang karena menghasut kekerasan, maka pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, seharusnya juga diperlakukan sama.

Baik pemerintah Meksiko dan Polandia memiliki hubungan yang kuat dengan Trump.

López Obrador menunda ucapan selamat kepada Presiden Terpilih Joe Biden hingga lebih dari sebulan setelah pemilihan November. Sedangkan Polandia menawarkan untuk menjadi tuan rumah pangkalan militer AS yang disebut "Fort Trump."

Kaye mengatakan bahwa meski ada argumen global yang sah tentang regulasi media sosial, waktu dan konteks gerakan tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang motif mereka.

"Pemerintah ini telah menuntut perusahaan mengambil tindakan tegas terhadap ujaran kebencian dan hasutan selama bertahun-tahun," kata Kaye.

"Sekarang saat hal itu dilakukan, dalam konteks pemberontakan yang pada dasarnya atau setidaknya bisa dibilang dipromosikan oleh Presiden Amerika Serikat, Mereka melawan tindakan itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com