Periode kekerasan seperti itu rupanya juga membuat kedua belah pihak kelelahan dan lemah dan membuat mereka rentan terhadap pasukan Arab yang mulai bersatu.
Kekaisaran Sasaniyah runtuh dengan cepat dan benar-benar runtuh setelah pasukan Arab bangkit dan melawan mereka dan peperangan Persia dengan Romawi berakhir.
Setelah itu, pasukan Arab gantian menyerang Bizantium. Akibatnya, wilayah kekuasaan Bizantium semakin terdesak.
Baca juga: 5 Negara Desak Iran soal Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh
Ketika Kekaisaran Bulgaria Pertama dibentuk pada tahun 681, saat itu pula mereka terlibat konflik dengan Kekaisaran Bizantium hingga 715 tahun lamanya.
Tertarik dengan perluasan wilayah ke arah barat daya, Bulgaria awalnya mengalami kemenangan awal.
Pada abad ke-10 Masehi, Kekaisaran Bulgaria lemah karena terlibat dalam banyak perang, termasuk perang dengan Rusia.
Pada 1018, Kekaisaran Bulgaria akhirnya jatuh ke tangan Kekaisaran Bizantium.
Baca juga: 5 Prediksi Nasib Trump di Gedung Putih 11 Hari Jelang Lengser
Namun, setelah serangkaian pemberontakan, mereka berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah mereka karena Kekaisaran Bizantium mengalami masalah internal.
Meskipun kedua belah pihak berdama dan penandatanganan perjanjian yang akhirnya mengakui Kekaisaran Bulgaria, kekerasan tidak berhenti.
Konflik berlanjut hingga 1396 ketika Bulgaria dikalahkan oleh Turki Ottoman. 57 tahun kemudian, Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel, juga jatuh ke tangan Kesultanan Turki Ottoman.
Baca juga: 5 Twit Paling Kontroversial Donald Trump Selama Jadi Presiden AS
Perang antara Inggris-Perancis adalah serangkaian bentrokan antara Inggris dan Perancis yang dimulai pada 1066.
Ketika itu, ketika William, Duke of Normandy, dan 7.000 tentara Perancis menyerbu Inggris. William percaya bahwa dia memiliki klaim yang sah atas takhta Inggris.
Pertempuran ini mengakibatkan perseteruan sengit yang berlangsung hampir 750 tahun. Konflik tersebut akhirnya berakhir pada tahun 1815 ketika Napoleon Bonaparte kalah.
Dalam pertempuran itu, Inggris dan beberapa negara lain membentuk koalisi untuk melawan Perancis dalam Pertempuran Waterloo, yang pada akhirnya mengakhiri pemerintahannya.
Napoleon dikirim ke pengasingan untuk kedua kalinya, kali ini ke pulau Saint Helena. Di sana, dia meninggal enam tahun kemudian.
Baca juga: 6 Pemimpin Negara yang Mayatnya Diawetkan