LONDON, KOMPAS.com - Menteri luar negeri dari lima negara mendesak Iran untuk tak menunda investigasi pesawat yang jadi korban salah tembak pada Januari 2020.
Menteri dari Kanada, Ukraina, Swedia, Afghanistan, dan Inggris bertemu di London dan berdiskusi bagaimana cara membujuk Teheran.
Sebabnya, mereka ingin mendapatkan akses penuh terkait detil jatuhnya Ukraine International Airlines pada 8 Januari 2020.
Baca juga: Fakta Baru, Pilot Pesawat Ukraina Sempat Masih Hidup Usai Dihantam Rudal Iran
Para menteri luar negeri itu juga mendiskusikan bagaimana cara agar kompensasi bisa diberikan secara layak kepada keluarga korban.
Kelima negara itu warga negaranya menjadi korban tewas, di mana Iran tak sengaja menembak jatuh pesawat dengan call sign PS752.
Dalam pernyataan bersama, kelima negara itu bermaksud meminta penjelasan resmi dari Teheran, untuk memastikan insiden itu tak terulang lagi.
"Negara kami akan terus menganggap Iran bertanggung jawab, dan memastikan mereka siap jika dihadapkan pada keluarga korban," ujar para menteri.
Di Teheran, jaksa penuntut militer Gholam Abbas Torki menyatakan ada 10 perwira Garda Revolusi yang mendapat sanksi disiplin.
Sebagian dari mereka sudah dipecat, dan seluruhnya bakal dihadapakn pada persidangan, dilaporkan Sky News Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Insiden Salah Tembak Pesawat Ukraina, Iran Sebut Adanya Human Error
Garda Revolusi mengakui, mereka tak sengaja menembak pesawat Ukraina International Airlines yang baru beberapa menit lepas landas.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan