Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hakim Wanita Ditembak Mati di Afghanistan, Teror Pembunuhan Makin Marak

Kompas.com - 17/01/2021, 14:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Gulf Today

KABUL, KOMPAS.com – Dua hakim wanita ditembak mati oleh pria bersenjata api di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

Dua wanita yang bekerja untuk Mahkamah Agung Afghanistan tersebut ditembak mati pada Minggu (17/1/2021) dini hari waktu setempat.

Dilansir dari Gulf Today, pembunuhan tersebut menambah daftar panjang serentetan pembunuhan terencana yang mengguncang Afghanistan.

Baca juga: 5 Negara Desak Iran soal Pesawat Ukraina yang Ditembak Jatuh

Juru Bicara Mahkamah Agung Afghanistan, Fahim Qaweem, mengatakan kepada AFP bahwa dua korban itu ditembak mati saat mereka berangkat ke kantor.

Qaweem menambahkan, dua hakim wanita tersebut menumpang mobil dinas dari Mahkamah Agung saat dibunuh.

"Sangat disesalkan, kami kehilangan dua hakim wanita dalam serangan hari ini. Sopir mereka terluka," kata Qaweem.

Baca juga: Terungkap, Wanita Pendukung Trump yang Tewas di Gedung Capitol Ditembak Polisi

"Mobil itu mengangkut hakim wanita (dalam dalam perjalanan) ke kantor mereka,” sambung Qaweem.

Qaweem menambahkan, ada lebih dari 200 hakim wanita yang bekerja di seluruh pengadilan tinggi di Afghanistan.

Sementara itu, Kepolisian Kabul mengonfirmasi adanya insiden berdarah tersebut.

Baca juga: Massa Pendukung Trump Menerobos Masuk Gedung Capitol, 1 Tewas Ditembak

 

"Mereka hakim yang bekerja di Mahkamah Agung," kata Jamshid Rasuli, Juru Bicara Kejaksaan Agung Afghanistan.

Beberapa bulan terakhir, kekerasan dan pembunuhan di Afghanistan, terutama di Kabul, telah meningkat tajam.

Apalagi, tren terbaru pembunuhan tersebut menyasar tokoh-tokoh prominen di Afghanistan. Hal itu semakin menebar ketakutan dan kekacaauan di Afghanistan, terutama di Kabul.

Baca juga: Afghanistan Diguncang Bom dan Insiden Penembakan, 3 Orang Tewas

Penembakan dan pembunuhan tersebut hanya berselang dua hari setelah Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengumumkan pemangkasan kehadiran pasukan AS di Afghanistan.

Dengan demikian, kehadiran pasukan AS di Afghanistan kini hanya berjumlah sekitar 2.500 personel, jumlah terendah selama hampir 20 tahun terakhir.

Baca juga: Penembakan di Gereja Texas, 1 Pendeta Tewas, 2 Orang Lainnya Terluka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com