Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Buka 2 Jalur Kedatangan Vaksin Covid-19 dari Luar Negeri, Ini Rinciannya...

Kompas.com - 14/01/2021, 13:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyampaikan, Indonesia telah membuka dua jalur untuk mendatangkan vaksin Covid-19 dari luar negeri.

Menlu Retno menerangkan, selain menjalin kesepakatan dengan para pengembang vaksin virus corona di jalur bilateral, Indonesia juga akan mendapat pasokan dari jalur multilateral.

Di jalur bilateral, Indonesia menyiapkan vaksin corona dari empat pengembang.

"Per titik ini yang dapat saya sampaikan adalah, selain Sinovac kita sudah dapat mengamankan komitmen dari AstraZeneca, kemudian kita juga dapat mengamankan komitmen dari Novavax, plus kita sedang menjalin komunikasi dengan Pfizer," urai Retno kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Sebut Indonesia Siap Jalani Hubungan Diplomasi dengan Pemerintahan Biden

Kemudian untuk jalur multilateral, Indonesia bakal kebagian vaksin Covid-19 gratis dari aliansi Covax AMC 92. AMC adalah singkatan dari Advanced Market Commitment.

"Pada saat itu saya ke Jenewa. Saya ketemu dengan CEO GAVI, saya ketemu dengan Dirjen WHO, dan sebagainya, adalah untuk memastikan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara yang dapat memperoleh akses vaksin dari track multilateral," ujar Menlu Retno.

"Intinya ini 92 negara berpenghasilan menengah dan bawah - negara berkembang - yang secara khusus ingin dijamin kesetaraan aksesnya terhadap vaksin. Indonesia masuk ke situ," lanjutnya.

Retno berharap, dengan masuk di aliansi Covax AMC 92 Indonesia bisa mendapat vaksin untuk 3-20 persen populasi.

Baca juga: Bertemu Menlu China, Retno: Jaga Laut China Selatan dengan Hormati UNCLOS 1982

"Tentunya apakah kita akan mendapat 3, 5, sampai 20 (persen), akan sangat tergantung dari ketersediaan vaksin yang dikumpulkan melalui track multilateral ini," papar wanita asal Semarang tersebut.

Retno juga menerangkan, perkembangan vaksin dari Covax AMC 92 sekarang cukup bagus

Semua negara anggota aliansi tersebut bisa dapat vaksin untuk lebih dari 3 persen populasi, hanya saja di awal ketersediaan vaksin akan sangat terbatas.

"Maka penerimaannya pun secara gradual (bertahap)."

"Kenapa gratis, karena ini ada negara-negara donor ada pembiayaan-pembiayaan yang dilakukan oleh pihak lain, agar sekali lagi semua negara dapat memperolah kesetaraan akses terhadap vaksin."

"Kalau kita tidak bekerja sama, kita tidak menunjukkan solidaritas terhadap semuanya, maka pandemi ini akan panjang selesainya," pungkas Retno yang baru saja terpilih sebagai Ketua Bersama Covax AMC.

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Jadi Ketua Bersama Covax AMC, Apa Itu?

Hasil lengkap wawancara Kompas.com dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bisa disimak di JEO Kompas.com (jeo.kompas.com)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com