Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afghanistan Diguncang 3 Serangan dalam 2 Hari, 23 Orang Tewas

Kompas.com - 07/01/2021, 20:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Gulf Today

KABUL, KOMPAS.com – Sejumlah serangan mengguncang di sejumlah tempat di Afghanistan dalam dua hari pada Rabu (6/1/2021) dan Kamis (7/1/2021).

Akibat berbagai serangan tersebut, sebanyak 23 orang dilaporkan tewas sebagaimana dilansir dari Gulf Today.

Afghanistan masih dilanda kekerasan meski Afghanistan dan Taliban berada di Qatar untuk melanjutkan pembicaraan damai demi mengakhiri konflik yang terus berlangsung selama puluhan tahun.

Di Provinsi Uruzgan, sebuah bom mobil meledak pada Kamis pagi waktu setempat di dekat pangkalan militer.

Baca juga: Militer AS Terang-terangan Salahkan Taliban atas Pembunuhan di Afghanistan

Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada media bahwa sebanyak enam pasukan keamanan dilaporkan tewas akibat bom mobil itu.

Wakil Ketua Dewan Provinsi Uruzgan, Mohammad Karim Karimi, membenarkan serangan di pangkalan militer di Tirin Kot, Provinsi Uruzgan.

Kendati demikian, dia tidak dapat memberikan jumlah pasti korban tewas. Dia mengatakan ledakan itu sangat kuat sehingga mengirimkan gelombang kejut ke seluruh kota.

Di Provinsi Helmand, sedikitnya lima warga sipil tewas dan lima lainnya cedera dalam serangan udara yang dicurigai Rabu malam di pinggiran Lashkar Gah.

Baca juga: 2 Bulan Terakhir 5 Jurnalis Tewas Diserang di Afghanistan

Hal itu dilaporkan oleh Attaullah Afghan, Kepala Dewan Provinsi Helmand. Dia mengatakan para korban tersebut termasuk anak-anak dan wanita.

Gubernur Provinsi Helmand, Abdul Nabi Elham, mengatakan para pejabat sedang menyelidiki untuk mencari tahu apakah serangan itu adalah serangan udara atau jenis serangan lainnya.

Tidak ada pihak yang langsung mengaku bertanggung jawab atas kedua serangan itu.

Di Provinsi Kunduz, anggota Taliban menyerbu sebuah pos pemeriksaan militer yang menewaskan sedikitnya 12 personel keamanan.

Baca juga: Aktivis HAM Wanita Ditembak Mati Pria Bersenjata di Afghanistan

Seorang pejabat yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan sekitar 10 pasukan keamanan lainnya hilang dan mungkin telah ditahan oleh Taliban selama serangan itu.

Pejabat itu mengatakan bala bantuan telah dikirim ke daerah di luar Ibu Kota Provinsi Kunduz.

Sebanyak dua kendaraan militer dihancurkan dan senjata serta amunisi dari pos pemeriksaan disita oleh pemberontak, tambahnya.

Juru Bicara Kepala Kepolisian Provinsi di Kunduz, Inamuddin Rahmani, membenarkan bahwa serangan itu berasal Taliban.

Baca juga: Menteri Agama Afghanistan: Rakyat Bahagia atas Kunjungan Jusuf Kalla

Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan milisi Taliban membunuh sekitar 15 pasukan keamanan dan menangkap 11 lainnya.

Mujahid menyatakan sebanyak tujuh pasukan keamanan tewas di pos pemeriksaan dan delapan lainnya dari unit bantuan juga tewas.

Baca juga: Pangkalan Udara AS di Afghanistan Diserang 5 Roket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com