PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un disebut mengancam kirim warganya ke kamp kerja paksa, jika mereka ketahuan pakai bahasa gaul khas Korea Selatan (Korsel).
Karena itu, otoritas negara yang dikenal sangat tertutup itu dilaporkan bakal menginspeksi setiap ponsel warganya.
Baca juga: Kim Jong Un Berjanji Perkuat Pertahanan Korea Utara demi Perdamaian
Penduduk Korut dilarang untuk menggunakan bahasa slang seperti chal-ka (sampai bertemu lagi), atau ty (thank you atau terima kasih).
Pemerintah Korea Utara sebelumnya sudah melarang penduduknya untuk tidak menonton berbagai tayangan dari Korea Selatan.
Penduduk setempat kepada media Jepang menuturkan, mereka bakal dicurigai menonton drama Korsel jika sampai ada bahasa gaul di ponsel mereka.
"Inspektur juga melakukan pemeriksaan untuk pesan teks untuk segala rumor dan komplain terkait kesulitan karena Covid-19," ujar warga itu.
Meski begitu, sumber tersebut mengungkapkan bahwa generasi muda dari negara penganut ideologi Juche itu sangat pintar.
Dilansir The Sun Kamis (7/1/2021), mereka segera menghapusnya tak lama setelah mengirim pesan kepada teman-temannya.
Dalam dokumen yang dilaporkan bocor, Kim Jong Un menyatakan "Negeri Ginseng" merupakan boneka Amerika Serikat (AS).
Bahkan, pemimpin ketiga dari Dinasti Kim itu melarang kata oppa (sebutan kakak dari perempuan untuk laki-laki).
"Ini adalah contoh bagaimana pengucapan sesat yang dilakukan negara boneka itu, yang sudah menyebar di masyarakat kita," ulas Kim.
Baca juga: Kim Jong Un Akui Ada Kesalahan dalam Penanganan Ekonomi Korea Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.