Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Vaksin Virus Corona di Wisconsin Rusak, Seorang Apoteker Dipecat dan Ditangkap

Kompas.com - 05/01/2021, 12:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MADISON, KOMPAS.com - Seorang karyawan rumah sakit dipecat dan ditangkap oleh polisi di Wisconsin setelah diduga dengan sengaja merusak ratusan vaksin Covid-19.

Polisi di Wisconsin pada Kamis (31/12/2020) mengatakan menangkap seorang karyawan rumah sakit yang dipecat setelah diduga dengan sengaja merusak 500 dosis vaksin Covid-19.

Saat ini, penegak hukum dan otoritas federal di AS telah menyelidiki tersangka, setelah sebuah pusat kesehatan di negara bagian Wisconsin melaporkan kejadian perusakan vaksin virus corona dengan sengaja itu.

Pusat medis Aurora, di Grafton, pertama kali melaporkan bahwa dosis vaksin Moderna telah rusak pada Sabtu (26/12/2020), yang mana seorang anggota staf secara tidak sengaja membiarkannya keluar dari lemari es semalaman.

Pada Rabu (30/12/2020), pernyataan itu berubah bahwa kerusakan dosis vaksin virus corona Moderna tampaknya sengaja diubah, seperti yang dilansir dari The Guardian pada Kamis (31/12/2020).

Baca juga: Inggris Akan Izinkan Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Beda Merek, Begini Ketentuannya

Polisi di Grafton, sekitar 20 mil (32,2 kilometer) di utara Milwaukee, mengatakan departemen, FBI dan Food and Drug Administration sedang menyelidiki kasus tersebut.

Seorang apoteker di pusat medis pinggiran kota dengan sengaja mengeluarkan ratusan dosis vaksin virus corona dari lemari es dan meninggalkannya dalam semalam.

Ia melakukannya dua kali, tidak hanya sekali seperti yang awalnya diyakini oleh para pejabat, kata kepala petugas medis sistem kesehatan pada Kamis malam (31/12/2020).

Para karyawan di pusat medis Aurora di Grafton telah menyuntik hampir 60 orang dengan vaksin yang rusak tanpa sadar, tidak tahu dosisnya telah dibiarkan terlalu lama dlam suhu ruang.

Hal itu, membuat suntikan vaksin mereka kurang efektif atau tidak efektif, kata Jeff Bahr, kepala petugas medis untuk Aurora Advocate Health kepada wartawan selama telekonferensi.

Baca juga: 73.000 Warga Beijing Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Ribuan Lainnya Masih Antre

Bahr mengatakan penerima seharusnya tidak dalam bahaya lainnya, tetapi sistem memantau kondisi para penerima vaksin yang rusak tersebut.

Apoteker yang dengan sengaja mengeluarkan vaksin Covid-19 dari lemari es telah dipecat dan polisi sedang menyelidiki kasusnya. Sedangkan, ia menolak mengomentari motif individu tersebut.

Dia tidak mengidentifikasi apoteker tersebut dan menekankan bahwa protokol keamanan fasilitas itu sudah baik.

“Ini adalah situasi yang melibatkan aktor yang buruk, bukan proses yang buruk,” katanya.

Polisi mengatakan mereka diberitahu tentang dugaan perusakan pada Rabu malam (24/12/2020).

Baca juga: Paket Tur Perjalanan Ke AS Janjikan Vaksin Covid-19 “Kualitas Terbaik,” Ratusan Orang India Tergoda Mendaftar

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam, Aurora mengatakan karyawan yang terlibat "mengakui bahwa mereka sengaja mengeluarkan vaksin dari lemari es".

Aurora mengatakan telah memecat orang tersebut dan mengajukan masalah tersebut ke pihak berwenan, tapi tidak menyebutkan apa pun tentang kemungkinan motif tindakan.

“Kami terus percaya bahwa vaksinasi adalah jalan keluar dari pandemi. Kami sangat kecewa bahwa tindakan individu ini akan mengakibatkan penundaan lebih dari 500 orang menerima vaksin mereka,” kata pernyataan itu.

Perusakan membuat penundaan inokulasi untuk ratusan orang, kata pejabat Aurora Health, di negara bagian di mana 3.170 kasus baru dilaporkan dan 40 orang meninggal pada Rabu karena Covid-19, menurut pelacak virus corona Washington Post.

Baca juga: Mahasiswa AS Dapat Vaksin Covid-19 secara Acak Saat Belanja

Leonard Peace, juru bicara FBI di Milwaukee, tidak mengomentari keterlibatan biro tersebut, tetapi mengatakan tentang kasus perusakan 500 dosis vaksin Covid-19, "Kami mengetahuinya."

Memulai tinjauan internal pada Senin (28/12/2020), pejabat rumah sakit mengatakan mereka awalnya "dituntun untuk percaya" bahwa insiden itu disebabkan oleh "kesalahan manusia yang tidak disengaja".

Botol-botol itu dikeluarkan pada Jumat (25/12/2020) dan sebagian besar dibuang pada Sabtu (26/12/2020), dengan hanya beberapa yang masih aman untuk dikelola, menurut pernyataan sebelumnya dari sistem kesehatan.

Setiap vial memiliki cukup untuk 10 vaksinasi, tetapi dapat didiamkan pada suhu kamar hanya selama 12 jam.

Dua hari kemudian, karyawan tersebut mengakui telah "dengan sengaja mengeluarkan vaksin dari lemari es", menurut pernyataan rumah sakit, menurut laporan Washington Post.

Baca juga: Overdosis Vaksin Corona, Pekerja Panti Jompo di Jerman Dirawat di Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com