Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres AS: Terungkap Rekaman Trump Minta Suara untuk Kalahkan Joe Biden

Kompas.com - 04/01/2021, 14:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah rekaman percakapan telepon yang dilakukan Donald Trump, menunjukkan Presiden Amerika Serikat (AS) itu meminta suara guna membatalkan kemenangan Joe Biden di negara bagian Georgia.

Obrolan Trump dan pejabat tinggi pemilu AS di Georgia yang sesama anggota Republik itu, dilaporkan The Washington Post pada Minggu (3/1/2021).

Dalam percakapan dengan Sekretaris Negara Bagian Brad Raffensperger pada Sabtu (2/1/2021), Trump memperingatkan Raffensperger dan penasihat umumnya dapat menghadapi risiko besar kalau gagal memenuhi permintaannya.

Baca juga: Sekutu Trump Lancarkan Serangan Terakhir untuk Menjegal Joe Biden

"Orang-orang di Georgia marah, orang-orang di negara bagian itu marah," kata Trump dalam rekaman yang juga disiarkan media lain.

"Dan tidak ada salahnya bilang, Anda tahu, umm... (suara) Anda dihitung ulang. Anda kehilangan ratusan ribu suara," lanjut presiden ke-45 AS tersebut.

Raffensperger terdengar menjawab, "Bapak Presiden, kendala Anda adalah, data Anda salah."

Joe Biden menang di Georgia dengan margin hampir 12.000 suara, dan selisih itu tidak berubah meski sudah dihitung ulang dan diaudit.

Kemudian diberitakan AFP, kalaupun Biden kalah di Georgia dia tetap menang pilpres AS secara keseluruhan.

Baca juga: Presiden Iran: Rezim Gila Donald Trump Akan Berakhir di Tong Sampah Sejarah

Bocornya rekaman itu muncul dua hari sebelum pemilihan putaran kedua di Georgia yang akan memutuskan kendali Senat AS, dan tiga hari sebelum Kongres mengesahkan hasil pemilu AS yang digelar 3 November lalu.

Sertifikasi itu sedang digugat oleh sejumlah anggota parlemen atas perintah Trump.

"Ini benar-benar mengerikan. Kepada setiap anggota Kongres yang keberatan dengan hasil pemilu, Anda tidak bisa melakukannya dengan tulus," twit anggota Kongres dari Partai Republik, Adam Kinzinger.

The New York Times melaporkan, ajudan Raffensperger yang merekam telepon tersebut tetapi Raffensperger berkata dia tidak mau rekamannya dirilis, kecuali jika presiden menyerang pejabat negara bagian atau salah mengartikan apa yang dibahas.

Namun entah bagaimana akhirnya audio ini dirilis dan Gedung Putih belum berkomentar.

Beberapa pengamat politik menyamakan peristiwa ini dengan rekaman Watergate yang menyebabkan lengsernya Presiden Richard Nixon.

Carl Bernstein salah satu reporter yang ikut andil melengserkan Nixon menyebutnya "senjata rekaman paling ampuh".

Baca juga: Bocor ke Publik, Ini Kata Trump di Telepon Saat Minta Suara Pilpres AS di Georgia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com