Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor dari Universitas Harvard Yakin Alien Pernah Kunjungi Bumi pada 2017

Kompas.com - 03/01/2021, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Stuff

KOMPAS.com – Seorang profesor dari Universitas Harvard, Avi Loeb, meyakini bahwa bumi pernah dikunjungi alien pada 2017.

Dalam bukunya yang akan datang, Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth, Loeb memaparkan teorinya tentang objek berbentuk aneh yang memasuki tata surya bumi beberapa tahun lalu.

Pada 2017, sebuah objek antar-bintang yang dinamakan Oumuamua berhasil diamati oleh teleskop canggih Pan-STARRS di Observatorium Haleakala, Hawaii, Amerika Serikat (AS).

Para peneliti menunjukkan bahwa Oumuamua telah melewati bidang ekliptika pada 6 September dari arah Vega, sebuah bintang di konstelasi Lyra yang berjarak sekitar 25 tahun cahaya dari bumi.

Baca juga: AS Diklaim Jalin Kesepakatan dengan Alien untuk Bereksperimen pada Manusia

Tiga hari kemudian, Oumuamua mulai melaju ke arah matahari, sebelum akhirnya mendekati bumi pada 7 Oktober 2017.

Menurut Loeb, benda tersebut bergerak cepat menuju konstelasi Pegasus sebagaimana dilansir dari Stuff, Minggu (3/1/2021).

Beberapa ilmuwan mengeklaim bahwa Oumuamua hanyalah komet. Namun, Loeb membantah klaim tersebut.

Loeb merupakan fisikawan teoretis dan merupakan Kepala Departemen Astronomi Universitas Harvard.

Baca juga: Potong Hidung dan Tato Seluruh Tubuh, Cara Pria Ini Agar Jadi Alien Hitam

"Apa yang akan terjadi jika manusia gua melihat ponsel? Dia telah melihat batu sepanjang hidupnya, dan dia akan mengira itu hanya batu yang berkilau" kata Loeb kepada New York Post.

Loeb mengatakan ada dua detail besar yang menunjukkan bahwa Oumuamua bukan sekadar komet, melainkan bagian dari teknologi alien.

Detail pertama, menurut Loeb, adalah dimensi objek tersebut sekitar lima hingga 10 kali lebih panjang daripada lebarnya.

Loeb berpendapat bentuk objek seperti cerutu tersebut tidak lazim untuk benda luar angkasa alami.

Baca juga: Elon Musk Sebut Piramida Dibangun Alien, Mesir Siap Beri Undangan

Dia menambahkan, detail terbesar yang mendukung teorinya yang mengeklaim Oumuamua merupakan teknologi alien adalah gerakannya.

Loeb menjelaskan bahwa gaya gravitasi matahari akan menyebabkan benda luar angkasa bergerak lebih cepat saat mendekat.

Dan jika benda tersebut menjauh dari matahari, gaya gravitasinya akan membuat benda luar angkasa bergerak lebih lambat saat bergerak menjauh dari matahari.

Loeb menunjukkan bahwa gerakan tersebut tidak terjadi pada Oumuamua. Pasalnya, Oumuamua justru berakselerasi saat menjauh dan semakin menjauh dari matahari.

Baca juga: 4 Cahaya Bergerak Aneh di Angkasa, Diduga Formasi UFO

"Jika kita tidak sendiri, apakah kita anak-anak terpintar (di alam semesta)?" tanya Loeb.

“Jika ada spesies yang musnah melalui perang atau perubahan iklim, kita harus bertindak bersama dan berperilaku lebih baik. Sebaliknya, kita membuang banyak sumber daya di Bumi untuk saling berperang dan hal-hal negatif lainnya yang merupakan pemborosan besar,” tambah Loeb.

Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth sedianya akan diluncurkan pada 26 Januari mendatang.

Baca juga: Apa Kata Presiden Trump soal UFO?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com