Potong Hidung dan Tato Seluruh Tubuh, Cara Pria Ini Agar Jadi "Alien Hitam"

KOMPAS.com – Seorang pria telah mentato seluruh badannya, memotong hidungnya, membelah lidahnya, dan mentato bola matanya.

Pria bernama Anthony Loffredo (32) tersebut mengubah penampilannya secara ekstrem untuk proyek “alien hitam” bagi dirinya sendiri sebagaimana dilansir dari The Sun, Selasa (22/9/2020).

Warga Perancis itu juga menjalani operasi pemotongan hidung pada pekan ini untuk mengubah dirinya sepenuhnya menjadi "alien hitam”.

Karena operasi pemotongan hidung secara sukarela ilegal di Perancis, dia meminta bantuan Oscar Marquez dari Barcelona, Spanyol, untuk melancarkan keinginannya tersebut.

Baca juga: Guru TK Ini Punya Tato di Sekujur Tubuh, Orang Tua Murid Protes

Akhirnya, dia dibedah secara ekstrem oleh dokter bedah melalui prosedur yang dikenal sebagai rinotomi, sebuah prosedur pemotongan hidung yang membuat kedua lubang hidungnya menganga di wajahnya.

Berbicara tentang prosedur terbarunya, Loffredo memposting di akun Instagram-nya dan mengucapkan terima kasih kepada Oscar Marquez.

“Anda telah menandai hidup saya ... sekarang saya bisa berjalan dengan kepala tegak. Terima kasih saya bangga dengan apa yang kita lakukan bersama," kata Loffredo.

Operasi tersebut bukanlah operasi pertama yang dilakukan oleh Loffredo. Beberapa waktu lalu, Loffredo menjalani operasi pemotongan kuping agar dia merasa penampilannya mendekati alien.

Baca juga: Tato Maukah Kamu Menikah denganku?, Cara Unik Seorang Pria Lamar Kekasihnya

Dia juga pernah menjalani operasi pemotongan lidah yang membuat lidahnya kini terbelah menjadi dua bagian.

Selain itu, Loffredo berani mentato bola matanya meskipun tinta tato tersebut berisiko membuat matanya buta.

Agar terlihat seperti alien sepenuhnya, Loffredo juga memasang implan kulit di wajahnya yang membuat tekstur kulitnya menjadi bergelombang.

Dia sekarang memiliki benjolan bergaya reptil di dahinya dan garis pahat di tulang pipinya.

Baca juga: Seniman Tato Meksiko Tawarkan Tato Gratis Bertuliskan Penyintas Covid-19