Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Uni Eropa: Brexit Bisa Buka Celah Ancaman Terorisme

Kompas.com - 01/01/2021, 12:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

"Penyelidikan “sel Molenbeek” mencakup seluruh Eropa, mulai dari pengungsi yang datang melalui Balkan melalui Yunani, hingga dukungan keuangan yang dicurigai dari kelompok ekstremis di Inggris, hingga pergerakan di seluruh negara anggota Schengen dan Inggris dan Norwegia," kata pejabat itu tentang ruang lingkup investigasi Bataclan.

"Kami menemukan bagaimana teroris dan penjahat dapat menggunakan lubang dalam sistem untuk bergerak bebas, begitu mereka tiba di Eropa.”

“Tapi setelah lima tahun dan jutaan Euro dihabiskan untuk memperbaiki sistem ini sebaik mungkin dan sekarang setelah semua itu berhasil, Inggris meninggalkan upaya menjaga keamanan ini."

Baca juga: Setelah Pembunuhan Keji Seorang Guru, Perancis Desak Kerja Sama Rusia untuk Perangi Terorisme dan Imigrasi Ilegal

Banyak teroris aktif di Inggris

Sumber penegakan hukum Perancis, yang bekerja langsung untuk memeriksa wisatawan yang masuk Schengen melalui Perancis, mengatakan pada akhirnya Inggris akan dapat mereplikasi sebagian besar sistem.

Tetapi akan ada biaya efisiensi yang sangat besar hingga sistem yang lebih lengkap dapat dikembangkan.

Pejabat itu juga mencatat apa yang mereka gambarkan sebagai penolakan pemerintah Inggris untuk menerima bahwa sebagian besar terorisme Inggris dihasilkan secara internal, dalam hal jaringan dan sel.

Inggris menghasilkan banyak terorisnya sendiri, dan sering kali menjadi vektor terorisme sebagai korban.

"Ironinya, Inggris ingin menjauh dari regulator Eropa. Namun mengadopsi beberapa lapisan baru peraturan birokrasi.”

"Birokrasi baru akan diperlukan setiap kali Inggris ingin memeriksa apakah seseorang teroris. Hal itu meresahkan karena itu memengaruhi UE juga," kata sumber kepolisian, yang bekerja secara menyamar dan tidak dapat disebutkan namanya.

Baca juga: Warga Perancis Marah menjadi Target Serangan Terorisme

"Satu-satunya negara di Eropa dengan teroris aktif sebanyak Perancis adalah Inggris," kata pejabat polisi itu.

"Orang-orang berbicara selama Brexit tentang mengendalikan perbatasan mereka, oke, baiklah. Tetapi Inggris memang mengontrol perbatasannya sendiri, partisipasinya dalam database Europol dan Schengen sebagian besar diperlukan untuk melindungi Eropa dari teroris Inggris.”

Menurutnya, ada lebih banyak serangan di Eropa oleh kelompok ekstremis yang memiliki hubungan dengan Inggris, daripada serangan di Inggris yang terkait dengan Eropa.

Pejabat polisi yang timnya terlibat dalam pengungkapan serangan di seluruh Eropa itu menilai, Perancis juga memiliki masalah serupa. Seperti pada serangan Bataclan yang dipimpin oleh orang Belgia, bukan orang Perancis.

“Inilah mengapa kami serius tentang kerja sama internasional. Ya, kami ingin menjaga keamanan Perancis, tetapi kami juga berkewajiban untuk menjaga seluruh dunia aman dari teroris Perancis."

"Inggris berada dalam situasi yang sama dengan Perancis, dalam hal ancaman teror internal," kata pejabat Perancis itu.

"Tapi, setidaknya untuk saat ini, mereka telah memilih untuk mempersulit dan menyita waktu memerangi terorisme di mana pun."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com