Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Keluar UE, Skotlandia Kembali Suarakan Harapan Kemerdekaan

Kompas.com - 01/01/2021, 10:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

SKOTLANDIA, KOMPAS.com - Jalan-jalan ibu kota Skotlandia biasanya penuh sesak di Hogmanay. Orang-orang dari seluruh negeri dan di seluruh dunia biasanya berkumpul untuk melihat Tahun Baru dengan keriuhannya.

Namun seperti tempat lainnya di dunia, wabah virus corona memiliki sejumlah konsekuensi untuk banyak perayaan.

Alhasil orang Skotlandia pun harus merayakan tahun baru, dalam suasana hati yang suram, diperburuk oleh perpisahan Inggris dengan Eropa.

Toko-toko yang menjual tartan (kain khas Skotlandia) dan wiski di jalan bersejarah Royal Mile, kota Edinburgh, harus tutup dan sunyi. Jalan berbatu itu tenggelam dalam kegelapan saat salju turun.

Tetapi ada harapan di antara pendukung kemerdekaan Skotlandia bahwa 2021 akan membawa keceriaan.

Baca juga: Skotlandia Jadi Negara Pertama yang Gratiskan Pembalut Wanita

Ketika Inggris meninggalkan pasar tunggal dan serikat pabean Eropa, seorang penduduk lokal, Zoe Stewart, mengatakan dia tidak pernah merasa begitu putus asa dengan bagian lain negara itu.

"Saya pikir sangat menyedihkan kami pergi. Saya tidak ingin meninggalkan Uni Eropa," kata Stewart, yang merupakan salah satu dari 62 persen orang Skotlandia yang memilih menentang Brexit, kepada AFP.

"Saya pikir kita harus melakukannya, kemerdekaan," katanya seraya mengepalkan tangan dan tersenyum.

"Hanya untuk merdeka. Hanya untuk memiliki pilihan kita sendiri dan tidak mengikuti Inggris sepanjang waktu."

Baca juga: Saat Skotlandia Lockdown, Monster Loch Ness Dikabarkan Muncul

Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang pro-kemerdekaan dari Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon, ingin mengambil inisiatif politik dan memanfaatkan frustrasi setelah 1 Januari.

SNP tidak merahasiakan keinginannya untuk mengadakan referendum baru tentang kemerdekaan setelah kehilangan yang sebelumnya pada tahun 2014.

Partai tersebut diperkirakan akan memenangkan pemilihan parlemen Skotlandia pada Mei mendatang.

Kemenangan tersebut akan meningkatkan tekanan pada pemerintah Inggris di London untuk menyetujui pemungutan suara kedua.

Baca juga: Terinfeksi Corona, Pangeran Charles Baik-baik Saja dan Jalani Karantina di Skotlandia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com