Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Ratifikasi Kesepakatan Brexit, Saat Uni Eropa Resmikan Aturan Baru

Kompas.com - 31/12/2020, 12:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

Masalahnya, hal itu bisa memperburuk ketegangan di tengah pandemi virus corona, yang telah menghantam keras Inggris daripada negara yang lain.

Tetapi para nelayan Inggris menuduh pemerintah mengorbankan mereka. Sementara jasa lain yang menyumbang 80 persen ekonomi Inggris sebagian besar diberi pengecualian.

Baca juga: Brexit Terancam No Deal, Bagaimana Nasib ASEAN?

Pusat keuangan City of London menanti dengan cemas untuk mengetahui atas dasar apa ia dapat terus berurusan dengan Eropa di masa depan.

Theresa May, menyatakan kegelisahannya. Sebelumnya dialah yang memimpin tiga tahun proses Brexit sampai 2019, usai gagal mendapatkan dukungan untuk hubungan masa depan yang lebih dekat dengan blok tersebut.

"Kita memiliki kesepakatan dalam perdagangan yang menguntungkan UE. Tetapi bukan kesepakatan akan menguntungkan Inggris," katanya kepada anggota parlemen.

Kesepakatan tipis

Namun, faksi berpengaruh dari arch-Brexiteers di Partai Konservatif yang dikuasai Johnson, memberikan restu mereka pada perjanjian UE pada Selasa (29/12/2020). Partai oposisi utama Partai Buruh juga memberikan dukungan meski sebelumnya enggan.

"Ini kesepakatan tipis, ada banyak kekurangan, tapi kesepakatan tipis lebih baik daripada tidak ada kesepakatan," kata pemimpin Partai Buruh Keir Starmer kepada anggota parlemen. Dia menuduh oposisi lainnya melakukan protes dalam pemungutan suara dengan tidak bertanggung jawab.

Baca juga: Siapa yang Rugi dari No Deal Brexit, Uni Eropa atau Inggris?

Anggota parlemen dari Demokrat Liberal pro-Eropa dan Partai Nasional Skotlandia (SNP) memberikan suara menentang. SNP menggunakan masalah ini untuk mendorong referendum baru tentang kemerdekaan Skotlandia.

Di Edinburgh, Parlemen Skotlandia yang didominasi SNP menolak memberikan persetujuannya untuk kesepakatan Brexit. Meski demikian Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon mengaku hal itu tidak akan memengaruhi pengesahan RUU Inggris.

Dampak perjanjian akan terlihat dalam beberapa bulan mendatang. Bisnis Inggris harus bersiap menghadapi birokrasi bea cukai yang telah mereka hindari selama beberapa dekade dalam perdagangan lintas-saluran.

Sedangkan mulai 1 Januari tidak lagi ada pergerakan bebas masyarakat dari Inggris ke UE atau sebaliknya.

Baca juga: Bersiap No Deal Brexit, Supermarket Inggris Timbun Barang Pokok

Dengan kalender legislatif yang dikompresi, Parlemen Eropa akan memperdebatkan kesepakatan Brexit setelah Tahun Baru. Tetapi pada akhirnya persetujuan diyakini tetap akan diberikan.

Menunggu itu, negara-negara anggota UE memberikan lampu hijau mereka pada Senin (28/12/2020), agar kesepakatan tersebut berlaku sementara sebelum batas waktu Malam Tahun Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com