Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boko Haram Bunuh 11 Orang, Bakar Gedung-gedung Tanpa Pandang Bulu di Malam Natal

Kompas.com - 27/12/2020, 22:14 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

ABUJA, KOMPAS.com - Ekstremis Boko Haram menewaskan sedikitnya 11 orang, membakar berbagai gedung-gedung tanpa pandang bulu dalam serangan mengejutkan pada Malam Natal di Nigeria.

Orang-orang fanatik dengan truk dan sepeda motor menyerang sebuah desa yang didominasi warga beragama Kristen di negara bagian Borno, dengan menembak "tanpa pandang bulu" dan membakar gedung-gedung, kata seorang pemimpin milisi setempat.

Serangan itu terjadi setelah para ekstremis yang terkait dengan ISIS itu mengaku bertanggungjawab atas penculikan lebih dari 300 anak laki-laki dari sebuah sekolah.

Baca juga: Serangan Malam Natal Boko Haram Tewaskan 7 Orang di Desa Nigeria

Boko Haram dipimpin oleh Abubakar Shekau yang gila dan yang memiliki inti doktrin yang menyesatkan, tentang penentangannya yang keras terhadap pendidikan gaya Barat.

Badan keamanan dalam beberapa hari terakhir telah memperingatkan peningkatan risiko serangan selama musim liburan.

Di banyak wilayah Nigeria, ada banyak komunitas menggunakan warga bersenjata atau milisi, yang bekerja bersama tentara, untuk membela diri.

"Para teroris membunuh 7 orang, membakar 10 rumah, dan menjarah persediaan makanan yang akan dibagikan kepada penduduk untuk merayakan Natal," kata pemimpin milisi keamanan Abwaku Kabu seperti yang dilansir dari The Sun pada Jumat (25/12/2020).

Baca juga: Culik Ratusan Anak Sekolah, Boko Haram: Jika Berani Melarikan Diri, Kalian Akan Mati

Pemimpin komunitas lokal Ayuba Alamson menambahkan, "Empat mayat lebih telah ditemukan di semak-semak terdekat oleh sukarelawan pencarian dan penyelamatan."

"Hasil perncarian telah memindahkan jumlah korban tewas menjadi 11 orang," lanjut Alamson.

Namun, jumlah korban tewas bisa meningkat karena penduduk desa melarikan diri ke semak-semak dan beberapa orang masih belum ditemukan.

Para penyerang yang berkendara dari daerah kantong hutan Sambisa yang berdekatan dengan kelompok itu juga menjarah persediaan medis dari rumah sakit sebelum membakarnya.

Baca juga: Boko Haram Sergap Tentara dan Culik 35 Orang

Desa itu terletak hanya 12 mil (19,3 kilometer) dari Chibok, tempat Boko Haram menculik lebih dari 200 siswi pada 6 tahun lalu.

Para gadis itu dipaksa masuk Islam dan menikahi ekstremis Boko Haram dengan "harga pengantin" sebesar £ 4 (Rp 75.541).

Setelah serangan terakhir, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan bahwa pemerintahannya "pantang menyerah dalam menghadapi pemberontakan Boko Haram".

Baca juga: 330 Murid Disandera Boko Haram, Para Ibu di Nigeria: Kembalikan Anak-anak Kami...

Boko Haram bermunculan di timur laut Nigeria sekitar satu dekade lalu dan 36.000 orang telah tewas dan sekitar 2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sebagai akibatnya.

Kekerasan telah menyebar ke negara tetangganya, yaitu Niger, Chad dan Kamerun, sehingga mendorong negara-negara kawasan untuk membentuk koalisi militer untuk melawan para ekstremis yang haus darah.

Pada November 2020, itu terkait dengan serangan yang memuakkan di mana 43 petani dan nelayan dibantai dengan kejam dan beberapa dipenggal.

Baca juga: Pembantaian Petani oleh Militan Boko Haram, Sekitar 40 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com